JATIMTIMES - Institut Teknologi Bandung (ITB) membenarkan jika salah satu mahasiswanya terlibat perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025.
Mahasiswa tersebut berinisial LVN dan masih aktif di Program Studi Teknik Elektro angkatan 2018.
Baca Juga : Unjuk Rasa May Day Kota Malang, Massa Aksi Tuntut Cabut UU Ciptaker dan UU TNI
Keterlibatan mahasiswa ITB menjadi joki UTBK ini diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil investigasi awal, LVN diduga menjadi joki untuk empat mahasiswa sekaligus di pusat UTBK ISBI Bandung, Jawa Barat.
"ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB," tulis ITB dalam keterangan resminya dilansir dari itb.ac.id, Kamis (1/5/2025).
Pada kesempatan tersebut, ITB menegaskan jika tidak terjadi di Pusat UTBK ITB. Namun meskipun demikian, ITB sangat menyesalkan terjadinya kecurangan tersebut. "ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik, untuk itu dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan," tulis keterangan di laman tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari kasus ini, ITB akan membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab ITB sebagai institusi.
"Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan terlibatnya mahasiswa ITB tersebut, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini," lanjutnya.
Komisi tersebut akan memeriksa dugaan-dugaan pelanggaran yang dilakukan pelaku. Adapun tindak pidana atas kecurangan LVN akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan," tulis keterangan.
Di akhir pernyataan, ITB menyampaikan komitmennya dalam menjunjung integritas, kejujuran, tanggung jawab akademik, dan kepercayaan publik. Gunanya untuk menciptakan budaya yang bersih, beretika, dan jujur.
Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/4), Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB yang diketuai Eduart Wolok menyampaikan temuan mengejutkan, sekitar 50 peserta terindikasi melakukan kecurangan, termasuk 10 orang yang diduga bertindak sebagai joki UTBK.
Baca Juga : Dikukuhkan Sebagai Daerah Wisata Jatim, Jember Masuk Tuan Rumah Table Top East JAT-4 2025
Akun @fauzanalrasyid mengunggah gambar salinan resmi panitia SNPMB sembari menuliskan bahwa foto pada kartu peserta telah diedit dengan teknologi AI, dan menyebut nama-nama terduga joki.
"Joki-joki yang ditemukan menurut @snpmb_id, foto diedit dengan AI. Nama joki tertera pada salinan di bawah," tulis akun itu.
Salah satu temuan paling mencolok terjadi di pusat UTBK ISBI Bandung, di mana panitia mendeteksi empat kartu peserta yang menampilkan wajah serupa namun menggunakan identitas berbeda.
Dari hasil investigasi awal, nama asli joki yang digunakan dalam keempat kartu tersebut terungkap sebagai Lukas Valentino Nainggolan yang diduga menjadi joki empat calon mahasiswa sekaligus.
Ia tercatat sebagai mahasiswa aktif Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2018.
Yang lebih mengkhawatirkan, kecurangan ini tidak dilakukan oleh satu orang saja. Dua nama lain turut muncul sebagai terduga joki, yakni Healthy Febriana Jessica dan Khamila Djibran, yang merupakan angkatan 2018 dan telah lulus dari ITB.
Healthy berasal dari Program Studi Teknik Perminyakan dan telah lulus pada 2022, sementara Khamila dari Teknik Pertambangan lulus tahun 2023.
Ketiganya diduga terlibat dalam praktik joki lintas provinsi, memanfaatkan teknologi pengeditan wajah berbasis AI untuk menyamarkan identitas mereka pada kartu peserta ujian.