free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Dzulqa'dah Disebut Bulan 'Sengsara', Ini Kata Buya Yahya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi bulan Dzulqa'dah. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Bulan Syawal sebentar lagi akan berakhir. Setelah bulan Syawal, umat islam akan memasuki salah satu bulan yang dimuliakan, yakni bulan Dzulqa'dah. Dalam kalender hijriah, ada empat bulan yang dimuliakan. Salah satunya adalah Dzulqa'dah, sementara tiga lainnya yakni Muharram, Rajab dan Dzulhijjah.

Namun, beredar kepercayaan dimasyarakat jika bulan Dzulqa'dah merupakan momen penyempitan rezeki. Selain itu, pada bulan tersebut juga dipercaya tidak membawa berkah sehingga acara-acara besar tidak akan dilaksanakan di bulan Dzulqa'dah. Lantas benarkah hal itu? 

Baca Juga : Kepala Kemenag dan Peserta PKA Sowan ke Gus Yahya, Dorong Program Nyata untuk Umat

Mengenai hal ini, Buya Yahya mengatakan jika kepercayaan tersebut sungguh tidak pantas, karena tidak mungkin Allah menciptakan sebuah bulan yang sengsara. 

"Saya ingin meluruskan sebagian keyakinan. Jika masuk bulan dzulqa'dah, mereka anggap ini bulan sial, bulan sengsara, bulan nahas,” ujar Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada, Senin (28/4/2025). 

"Ini ungkapan kurang ajar kepada Allah, 4 bulan yang dimuliakan Allah salah satunya dzulqa’dah,” lanjut Buya Yahya.

Menurut Buya, bulan dzulqa'dah merupakan bulan mulia. Namun jika mindset seseorang sudah menanamkan bulan tersebut sebagai bulan sengsara maka hidupnya juga akan sengsara. 

"Bulan yang dimuliakan Allah masa disebut bulan sengsara, jika anda menduga sengsara anda akan sengsara,” kata Buya. 

Buya Yahya mengingatkan kepada semua untuk tidak boleh memiliki keyakinan seperti itu. “Bulan dzulqa’dah bukan bulan sengsara, ini bulan mulia. Tidak ada bulan sengsara, bulan sengsara adalah bulan kita bermaksiat kepada Allah, bulan kehinaan adalah saat kita melanggar Allah. Adapun bulan saat kita beribadah itu bulan mulia,” ujar Buya. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berpikir baik akan segala hal. Oleh karenanya, kita sebagai umat-Nya maka seyogyanya mengikutinya. “Nabi senang menafsiri yang baik, apa-apa dinilai baik,” jelas Buya Buya Yahya.

Keutamaan Bulan Dzulqa'dah:

Dilansir dari laman nu online dan beberapa sumber lainnya, berikut keutamaan bulan Dzulqa'dah:

1. Bulan Haram:

Dzulqa'dah termasuk dalam empat bulan haram, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini dimuliakan karena Allah SWT telah menetapkannya sebagai bulan yang suci dan penuh keberkahan. 

2. Pahala Dilipatgandakan:

Amalan baik yang dilakukan di bulan Dzulqa'dah akan dilipatgandakan pahalanya. Demikian pula, dosa yang dilakukan di bulan ini akan lebih besar konsekuensinya. 

3. Bulan Haji dan Umroh:

Baca Juga : Bangsa Ini Jadi Pengkhianat Islam di Akhir Zaman

Dzulqa'dah merupakan bagian dari tiga bulan haji (Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah). Bulan ini menjadi waktu yang baik untuk melakukan perjalanan ibadah haji dan umroh. 

4. Umroh Rasulullah SAW:

Rasulullah SAW pernah melaksanakan umroh di bulan Dzulqa'dah sebanyak empat kali, kecuali umroh yang dibarengi dengan haji (haji qiran). 

5. Bulan Persiapan Haji:

Dzulqa'dah menjadi bulan persiapan bagi calon jemaah haji, baik persiapan fisik, mental, maupun finansial. 

6. Perjanjian dengan Nabi Musa:

Allah SWT menjanjikan kepada Nabi Musa AS untuk memberikan kitab Taurat setelah 30 malam di bulan Dzulqa'dah, ditambah 10 malam di awal Dzulhijjah. 

7. Dilarang Perang:

Di bulan Dzulqa'dah, umat manusia dilarang untuk berperang, senada dengan arti harfiah "Dzulqa'dah" yang berarti penguasa genjatan senjata.