free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Banyuwangi Gagal Menjadi Tuan Rumah Babak 32 Besar Grup X Liga Nasional, Ini Alasannya

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Rudi H Latif Humas Persewangi Banyuwangi saat penyerahan tropy juara Liga 4 Provinsi Jatim di Stadion Ketonggo Ngawi (Istimewa)

JATIMTIMES - Manajemen Persewangi Banyuwangi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, karena upaya maksimal manajemen baik secara formal administratif maupun lobby agar bisa menjadi tuan rumah di Stadion Diponegoro akhirnya gagal. Hal itu dikarenakan keterbatasan fasilitas yang ada di Banyuwangi

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Klub Persewangi, Handoko, melalui Humas Persewangi Rudi H. Latif melalui pesan WhatsApp (WA) pada Minggu (27/4/2025).

Baca Juga : Gubernur Lemhanas Puji Jatim Retreat 2025, Ketahanan Daerah Jadi Sorotan

Menurut Rudi, untuk babak 32 besar di Grup X Liga Nasional 2024/2025, tim Persewangi satu grup dengan tim Persikabumi Sukabumi, PS Peureulak Raya Aceh, dan Persebata Lembata NTT. Pertandingan digelar di Stadion Kompyang Sujana Denpasar Bali, pada 30 April – 4 Mei 2025.

Adapun jadwal laga yang harus dijalani Laskar Blambangan adalah  sebagai berikut; pada Rabu, 30 April 2025 (19.00), Persewangi vs PS Peureulak Raya Aceh. Pertandingan kedua pada Jum'at, 2 Mei 2025 (19.00) Persebata Lembata NTT lawan Persewangi. Kemudian laga pamungkas pada Minggu, 4 Mei 2025 (15.00) Persewangi Banyuwangi akan berhadapan dengan Persikabumi Kabupaten Sukabumi.

“Manajemen mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat Banyuwangi, karena upaya maksimal manajemen baik secara formal administratif maupun lobby agar bisa menjadi tuan rumah di Stadion Diponegoro akhirnya gagal, karena keterbatasan fasilitas yang ada di Banyuwangi,” ujar Rudi.

Lebih lanjut dia menambahkan dalam upaya menjunjung tinggi sportifitas dan fair play sesuai dengan aturan PSSI maka pertandingan ketiga harus diselenggarakan bersamaan untuk menghindari pengaturan hasil pertandingan, karenanya membutuhkan adanya dua stadion atau minimal lapangan yang layak sebagaimana standar Liga 4 PSSI.

Tokoh asal Kecaatan Genteng tersebut menyatakan di Banyuwangi hanya ada Stadion Diponegoro saja yang dinilai memenuhi standar yang ditetapkan PSSI. Lapangan Bimasakti Wongsorejo yang pada babak regional bisa digunakan, tetapi dalam putaran nasional  dinyatakan tidak layak.

Beberapa lapangan sepakbola potensial yang ada dibeberapa wilayah kecamatan  juga dinilai tidak layak. Misalnya lapangan Watukebo, Cluring, Wonosobo, Ketapang, GOR Tawangalun dan lainnya sarana dan fasilitas pendukungnya dinilai tidak memadai, imbuh Rudi.

Lapangan Maron Genteng yang favorit bagi pecandu sepak bola pun kondisi tanah dan rumputnya tidak layak. Bahkan beberapa lapangan sepkabola di kota ujung timur Pulau Jawa yang lain telah beralih fungsi atau setidaknya terpotong dengan bangunan beton Ruang Terbuka Hijau (RTH) sehingga tidak sesuai standar dan tidak lagi bisa digunakan untuk bermain olah raga sepak bola yang menjadi favorit mayoritas warga.

Baca Juga : Wujudkan Kamar Mandi Idaman! Graha Bangunan Beri Diskon Besar 40% untuk Produk Wasser

“Sebenarnya manajemen teramat sangat berharap bisa menjadi tuan rumah, dengan tujuan untuk lebih menghidupkan atmosfer sepak bola di Banyuwangi sekaligus untuk kian memasyhurkan Banyuwangi melalui sepak bola. Dengan banyaknya tim dari luar kota hingga luar pulau se-Indonesia, bisa menjadi promo wisata yang istimewa,” tambah Rudi.

Dengan kenyataan yang ada, pihaknya berharap agar Bupati dan DPRD Banyuwangi ikut  prihatin dan terketuk nuraninya. Dimana saat tim kebanggaan masyarakat Banyuwangi kian menapak naik kasta menuju Liga 3 Nusantara dan memiliki visi hingga berjaya di kasta tertinggi negeri ini dan dukungan publik yang istimewa, sangat disayangkan fasilitas pendukung yang dibutuhkan sangat terbatas.

“Stadion Diponegoro berdasarkan hasil assessmen PSSI dan Polda fasilitasnya kurang lengkap dan banyak hal yang kurang layak. Sudah sangat lama dunia olah raga kurang disentuh dan kurang perhatian serius. Padahal talenta-talenta kita diakui dunia. Banyuwangi sudah saatnya memiliki stadion beserta fasilitas olah raga terpadu yang lengkap dengan standar sebagaimana mestinya,” imbuh Rudi.

Dia menambahkan rombongan tim  Persewangi Banyuwangi akan berangkat ke Denpasar Bali dengan misi menjuarai Grup X Liga Nasional 2024/2025untuk lolos ke babak-babak selanjutnya. “Karenanya mohon sambung dukungan do'a dari segenap elemen warga masyarakat Banyuwangi, agar Persewangi Bangkit Persewangi Juara,”pungkasnya .