JATIMTIMES - Pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 mulai dilaksanakan pada Rabu (23/4/2025). Di Surabaya, sejumlah kampus menjadi titik lokasi UTBK SNBT. Salah satunya adalah Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Di Unesa, para peserta yang ikut tes tidak hanya dari Kota Pahlawan. Banyak juga yang berasal dari luar Kota Surabaya. Mereka berbondong-bondong dari daerah asalnya, demi mengikuti UTBK SNBT di Unesa. Salah satunya Ahmad Andre Sadewo, yang berasal dari Kabupaten Kediri.
Baca Juga : Eksekusi Warisan Eks Bupati Jombang Diwarnai Penolakan Anaknya
Ia termasuk peserta yang dijadwalkan mengikuti sesi II pada pukul 12.30-16.30 WIB. Sekitar pukul 8.00 WIB, Ahmad Andre Sadewo sudah berada di Unesa, menunggu di depan lokasi ujian karena jadwal ujiannya masih beberapa jam lagi.
Andre mengaku diantar kedua orang tuanya dengan menggunakan mobil. "Tadi dari rumah berangkat jam 5.00 pagi, terus sampai sini jam 08.00. Tujuannya langsung ke sini (Unesa Kampus 2 Lidah Wetan)," ungkapnya.
Andre memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa sebagai pilihan utamanya. Sebenarnya, terdapat 4 pilihan yang bisa diambil. Namun, pilihan kedua hingga keempat tidak diisi. Alasannya, Andre optimistis bisa diterima di pilihan utamanya.
Ia pun mengaku telah mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri tersebut. "Alhamdulillah persiapan matang 100 persen," ujar pemuda berusia 18 tahun tersebut.
Sebelum mengikuti ujian, Andre memanfaatkan waktunya untuk belajar. Misalnya mengikuti try out (TO) gratis di media sosial dan mengikuti TO offline di Telkom Surabaya untuk menambah pengalaman. "Saya mencari pengalaman sebanyak mungkin sebelum ujian sebenarnya," ungkap alumnus SMA 1 Pelemahan Kediri tersebut.
Sementara itu, Wiyang Titis Pangesti juga menjadi peserta yang rela jauh-jauh ke Surabaya untuk mengikuti UTBK SNBT di Unesa. Dia berasal dari Madiun. Untuk menyiasati jauhnya jarak tempuh Madiun-Surabaya, Wiyang memilih lebih dulu singgah di rumah kerabatnya di Mojokerto sejak beberapa hari sebelumnya.
Selasa (22/4/2025) kemarin, dia juga menyempatkan diri untuk melakukan survei lokasi. Ini untuk memastikan agar dia benar-benar datang ke lokasi tepat sesuai titik yang dipilih.
Hari ini, dia dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi I pada pukul 6.30-10.30 WIB. Karena itu, dia berangkat dari Mojokerto sejak dini hari. Wiyang berangkat pukul 03.30 WIB dan tiba di Unesa sekitar pukul 05.00 WIB.
"Dianter keluarga pakai motor dari Mojokerto. Sehari sebelumnya, saya sempat survei ke lokasi ujian," ujar lulusan SMA 2 Mejayan, Kabupaten Madiun itu.
Wiyang memilih Unesa sebagai tempat ujian meskipun kampus tujuan utamanya adalah Unesa Magetan. Pilihan pertamanya adalah Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unesa Cabang Magetan. Pilihan kedua, Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa Cabang Magetan.
Baca Juga : Lansia Ditemukan Tewas di Pekarangan Rumah Anaknya di Pakis
Adapun pilihan ketiga dan keempat, Wiyang memilih Prodi S1 Akuntansi Perpajakan dan Prodi S1 Akuntansi di Politeknik Madiun. Ia berharap bisa lolos di pilihan pertama dan kedua. Namun, jika gagal, ia berharap diterima di dua opsi lainnya di Politeknik Madiun. "Semoga hasilnya memuaskan," tuturnya.
Ia optimistis karena sebelum mengikuti UTBK-SNBT 2025, dirinya telah mempersiapkan diri dengan mengikuti tryout online dan belajar mandiri melalui buku. Meski sempat deg-degan saat masuk ruangan, Wiyang mengaku tak mengalami blank saat mengerjakan soal. Ia bisa fokus mengerjakan soal-soal yang diberikan.
"Alhamdulillah, soal umumnya saat ujian sesuai materi belajar, tapi sedikit kesulitan di Penalaran Matematika. Tapi bisa teratasi," tutur perempuan berusia 18 tahun ini.
Adapun peserta lainnya, Elok Denisa Pinasti datang dari Gresik untuk ikut ujian di Unesa. Lulusan SMK Mamba'ul Ihsan itu memilih Prodi S1 Pendidikan Busana di Unesa sebagai pilihan pertama, disusul D4 atau sarjana terapan Prodi Busana di kampus yang sama. Pilihan ketiga adalah Prodi S1 Manajemen di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). "Pilihan keempat tidak saya isi," ucapnya.
Dia mengaku persiapannya menghadapi UTBK-SNBT 2025 di Unesa belum maksimal. Menurutnya, soal-soal yang diujikan amatlah sulit. Ia sendiri juga mengaku kurang belajar.
Terlebih, selama ini dia tinggal di pondok pesantren. Ia mengaku mengahadapi banyak kendala sebelum mengikuti ujian. Salah satunya keterbatasan fasilitas dan padatnya aktivitas di pondok pesantren.
"Laptop cuma satu di pondok untuk dipakai bersama, dan masih banyak kegiatan lain juga di pondok," jelas Elok yang mondok di Pondok Pesantren Mamba'ul Ihsan, Ujungpangkah, Gresik.
Meski demikian, perempuan berusia 18 tahun itu yakin bisa diterima di salah satu prodi pilihannya. "Semoga bisa lolos di pilihan utama. Ya, saya cuma bisa berdoa saja," harapnya.