JATIMTIMES - UTBK-SNBT 2025 resmi digelar mulai hari ini, Rabu (23/4/2025). Ujian berbasis komputer ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2025 dan diikuti ribuan calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
Bagi peserta yang sedang mempersiapkan diri, selain belajar, ada baiknya memperkuat doa dan amalan agar diberi kelancaran.
Baca Juga : Bukan Sembarangan, Ini Syarat Agar Bisa Menjadi Pengganti Paus Fransiskus
Dalam tradisi Islam, ada sejumlah amalan dan doa yang dianjurkan para ulama, termasuk saat akan menghadapi ujian besar seperti UTBK-SNBT. Salah satunya sebagaimana yang diajarkan oleh ulama besar Nusantara, Syekh M Nawawi Al-Bantani.
Syekh M Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menganjurkan agar seseorang yang memiliki hajat penting, baik urusan agama maupun dunia, termasuk menghadapi ujian, untuk memperbanyak ibadah dan berdoa.
Syekh Nawawi menyebutkan bahwa sebelum membaca doa, dianjurkan untuk melaksanakan salat hajat sebanyak 12 rakaat. Namun, jika tidak mampu, dua rakaat sudah cukup memadai.
Berikut doa yang diajarkan oleh Syekh Nawawi sebagaimana dilansir dari NU Online:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبِحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَّوْلِ، أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ، وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ، وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ، وَجَدِّكَ الأَعْلَى، وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ، الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ، أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subhānalladzī labisal ‘izza wa qāla bihī. Subhānalladzī ta‘aththafa bil majdi wa takarrama bihī. Subhāna doświadc ‘izzi wal karami. Subhāna dzīt thauli. As’aluka bi ma‘āqidil ‘izzi min ‘arsyika, wa muntahar rahmati min kitābika, wa bismikal a‘zhami, wa jaddikal a‘lā, wa kalimātikat tāmmātil ‘āmmātil latī lā yujāwuzuhunna birrun wa lā fājirun an tushalliya ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā āli sayyidinā Muhammadin.
Artinya:
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bersalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat maupun durhaka.”
(Nihayatuz Zain, hlm 103–104)
Masih dalam kitab Nihayatuz Zain, Syekh Nawawi Banten juga menganjurkan untuk membaca doa-doa yang diriwayatkan oleh para imam besar, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam At-Tirmidzi. Doa ini cocok dibaca oleh siapa saja yang sedang dalam kondisi sulit atau memiliki hajat mendesak.
Namun sebelum membaca doa ini, disunnahkan untuk terlebih dahulu menunaikan salat dua rakaat. Bisa berupa salat hajat, tahiyatul masjid, atau salat sunnah dua rakaat lainnya.
Berikut doa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Baca Juga : Dimulai Hari ini, Berikut Tata Tertib Saat UTBK SNBT 2025 yang Wajib Diketahui Peserta
Lā ilāha illallāhul halīmul karīmu, lā ilāha illallāhul ‘aliyyul ‘azhīmu, subhāna rabbil ‘arsyil ‘azhīmi, walhamdu lillāhi rabbil ‘ālamīna.
“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
(Nihayatuz Zain, hlm 104)
Setelah itu, bacalah doa dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Doa ini memuat permohonan yang sangat menyentuh bagi siapa pun yang sedang memohon pertolongan Allah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allāhumma innī as’aluka mūjibāti rahmatika, wa ‘azā’ima maghfiratika, wal ghanīmata min kulli birrin, was salāmata min kulli itsmin. Lā tada‘ lī dzanban illā ghafartahu, wa lā hamman illā farrajtahu, wa lā hājatan hiya laka ridhan illā qadhaitahā yā arhamar rāhimīn.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan rahmat-Mu, keputusan ampunan-Mu, rezeki dari segala bentuk kebaikan, dan keselamatan dari segala dosa. Jangan biarkan satu dosaku kecuali Engkau ampuni. Jangan sisakan satu kesedihan kecuali Engkau hilangkan. Dan jangan ada satu hajat yang sesuai dengan ridha-Mu, kecuali Engkau kabulkan, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.” (Nihayatuz Zain, hlm 104)
Setelah salat dan membaca rangkaian doa tersebut, hendaknya seseorang yang memiliki hajat menyampaikan permohonannya secara langsung kepada Allah dengan hati yang khusyuk. Mintalah dengan penuh keyakinan, karena Allah adalah sebaik-baik tempat meminta.
Demikian doa yang bisa diamalkan agar dipermudah saat melaksanakan UTBK-SNBT. Semoga para peserta UTBK-SNBT 2025 diberi kemudahan, kelancaran, dan hasil terbaik sesuai dengan yang diharapkan. Amin ya Rabbal ‘alamin.