JATIMTIMES - Jaran Paju Gandrung sebagai salah satu kekayaan seni budaya tradisional khas Banyuwangi, yang dalam beberapa waktu terakhir sudah sangat jarang terlihat, kembali tampil dalam sebuah hajatan khitanan seorang warga yang tinggal di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri Banyuwangi Jawa Timur (Jatim).
Pertunjukan Jaran Paju Gandrung tersebut menjadi sorotan karena kehadirannya yang langka, di tengah makin berkurangnya jumlah hewan kuda yang digunakan untuk Jaran Kencak, yakni kuda yang dilatih untuk bisa menari mengikuti irama musik tradisional Banyuwangi.
Baca Juga : MAN 2 Kota Malang Ukir Prestasi sebagai Juara LCC Empat Pilar MPR RI Jatim 2025
Pada umumnya, warga yang mempunyai hajatan seperti khitanan di wilayah suku Osing Banyuwangi dihibur dengan pertunjukan Jaranan Janger atau Barong. Namun, kali ini tuan rumah memilih untuk menghadirkan Jaran Paju Gandrung, sebuah bentuk hiburan yang kini sangat jarang terlihat.
Rudi Hartono, salah seorang pelaku seni Jaran Paju Gandrung, menyampaikan rasa harunya bisa kembali tampil setelah sekian lama kesenian ini tidak dipentaskan. Dulu, ayahanda Rudi merupakan pelaku kesenian ini, namun karena sudah meninggal dunia maka sekarang dia yang tergerak untuk meneruskan.
“Perkembangan zaman membuat kesenian ini semakin terpinggirkan. Dulu kami sering diundang untuk tampil, tapi sekarang hampir tidak pernah. Acara ini menjadi ajang reuni bagi kami para pelaku seni,” ujar Rudi.
Sedikitnya ada 11 ekor kuda yang ikut menari dalam pertunjukan tersebut, beriringan dengan musik khas gandrung yang dimainkan sepanjang hari.
Para penari dan pemilik kuda kencak datang dari berbagai daerah, seperti Kecamatan Genteng, Kecamatan Kabat, Banyuwangi Kota, hingga Kecamatan Kalipuro.
Baca Juga : Pembalap AHRT Gerry Salim Ramaikan HDC Tour di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen
“Kami sangat senang bisa tampil kembali. Ini adalah bagian dari kesenian yang sangat kuno yang harus tetap kita jaga dan lestarikan,” pungkas Rudi.
Masyarakat yang hadir tampak antusias menikmati pertunjukan yang kini semakin langka ini. Harapannya, kehadiran Jaran Paju Gandrung kali ini bisa menjadi awal dari kebangkitan kembali salah satu warisan seni budaya Banyuwangi.