free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Viral! Warna Air Laut di Bawah Jembatan Suramadu Berbeda, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret perbedaan warna air di bawah jembatan Suramadu. (Foto: @inijawatimur)

JATIMTIMES - Jagat maya baru-baru ini dihebohkan dengan kemunculan video yang memperlihatkan perbedaan mencolok warna air laut di bawah Jembatan Suramadu. Video yang diunggah akun Instagram @inijawatimur itu sontak jadi viral dan memicu rasa penasaran warganet. 

Dalam video berdurasi singkat itu, tampak jelas ada perbedaan warna air di sisi kiri dan kanan jembatan. Di satu sisi, air terlihat biru, sementara sisi lainnya tampak berwarna hijau. Uniknya, perbedaan warna itu terlihat seperti dipisahkan oleh garis busa putih yang membentang di tengah, menunjukkan pemandangan visual yang unik. 

"Ini kayaknya perbatasan airnya juga beda, Surabaya vs Madura?" tulis keterangan dalam video tersebut. 

Fenomena ini pun langsung mengundang rasa penasaran. Banyak yang bertanya-tanya, apakah benar warna air itu membedakan dua wilayah, atau ada penjelasan ilmiah di baliknya? 

Penampakan dua warna air laut yang berbeda di satu lokasi sebenarnya bukan hal baru di dunia kelautan. Fenomena tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah melalui interaksi antara cahaya dengan partikel atau substansi yang terdapat dalam air. 

Mengutip penelitian berjudul Peranan Cahaya dalam Proses Produksi di Laut oleh Sunarto, warna air laut terbentuk dari hasil penyerapan (absorpsi) dan pemantulan (refleksi) cahaya matahari yang masuk ke dalam air. Cahaya yang masuk ke air laut akan diserap oleh molekul air maupun bahan lain di dalamnya, seperti bahan tersuspensi, terlarut, dan organisme laut seperti plankton. 

Ketika cahaya diserap, energinya berubah menjadi panas, dan kemampuannya menembus air menurun seiring bertambahnya kedalaman. Di sisi lain, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke permukaan. Proses pemantulan cahaya secara kompleks ke segala arah ini disebut dengan scattering

Nah, warna yang terlihat oleh mata manusia sebenarnya adalah cahaya yang dipantulkan kembali, bukan yang diserap. Jadi, air laut bisa tampak berbeda-beda warnanya tergantung partikel dan organisme yang ada di dalamnya serta intensitas cahaya yang mengenainya. 

Perbedaan warna juga bisa disebabkan oleh tingkat kekeruhan atau turbiditas air. Air laut yang mengandung banyak sedimen, plankton, atau bahan organik akan mempengaruhi spektrum cahaya yang dipantulkan. 

“Warna air laut akan berubah bila terjadi perubahan turbiditas atau kekeruhan yang diakibatkan oleh selective scattering, natural absorptive colour, yellow substance, dan discoloring effect oleh materi tersuspensi,” tulis Sunarto dalam penelitiannya. 

Dengan kata lain, meski berada di lokasi yang berdekatan, air laut bisa terlihat berbeda karena komposisi zat di dalamnya tidak sama. Misalnya, satu sisi bisa mengandung lebih banyak lumpur atau organisme tertentu, sementara sisi lainnya lebih jernih atau mengandung partikel yang berbeda. 

Fenomena warna air laut yang berbeda sebenarnya umum terjadi dan bisa ditemui di banyak wilayah pesisir. Berikut ini beberapa warna air laut yang kerap muncul beserta penjelasannya:
• Biru
Warna biru adalah warna paling umum yang terlihat di laut. Warna ini muncul karena air menyerap cahaya dengan panjang gelombang lain dan memantulkan cahaya biru dari spektrum matahari. Pantai-pantai yang jernih biasanya menunjukkan warna biru yang indah. 

• Hijau
Air laut berwarna hijau biasanya mengandung organisme laut seperti fitoplankton yang memiliki klorofil. Zat klorofil inilah yang memantulkan cahaya hijau dan memberikan tampilan kehijauan pada air. 

• Kuning
Warna kuning jarang terlihat, namun bisa muncul akibat adanya endapan lumpur dalam jumlah besar. Lumpur ini mengandung partikel tanah berwarna kuning yang memberikan ilusi warna pada air laut. 

• Merah
Warna merah muncul saat terjadi red tide atau ledakan populasi alga tertentu yang menghasilkan pigmen merah. Ganggang ini bisa mengubah warna laut dari coklat menjadi kemerahan. 

• Ungu
Warna ini sangat langka, namun bisa muncul karena pancaran sinar fosfor dari organisme laut yang bersifat bioluminesen. Organisme ini bisa memancarkan cahaya berwarna ungu di malam hari atau kondisi tertentu. 

Dari penjelasan ilmiah di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan warna air laut di bawah Jembatan Suramadu bukan karena pembagian wilayah administratif antara Surabaya dan Madura. Melainkan murni akibat faktor lingkungan, kekeruhan, serta komposisi partikel dan organisme dalam air laut itu sendiri. 

Fenomena seperti ini bahkan bisa menjadi indikator alami mengenai kondisi perairan di suatu wilayah. Misalnya, tingginya jumlah plankton bisa menandakan ekosistem yang produktif, namun di sisi lain juga perlu diwaspadai karena bisa memicu fenomena seperti red tide yang berbahaya bagi biota laut. Semoga informasi ini bermanfaat.