JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyebut bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Kota Malang terkesan asal bangun. Hal tersebut lantaran Kota Malang tak memiliki masterplan jalan.
Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Akhdiyat Syabril Ulum, sebenarnya masterplan jalan sudah terprogram sejak beberapa tahun lalu. Namun untuk realisasinya masih terkendala refocusing anggaran.
Baca Juga : Mandi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik? Ini Kata Ahli
"Dengan tidak adanya masterplan jalan, pembangunan jalan di Kota Malang cenderung tidak terencana dan asal bangun saja," ujar Ulum.
Hal tersebut ia dapati usai melakukan hearing bersama Dinas PUPRPKP Kota Malang beberapa waktu lalu.
Mengingat akan pentingnya masterplan jalan sebagai salah satu landasan pembangunan, ia berharap hal itu kembali diprogramkan.
"Kami berharap Pemkot dapat merealisasikan kembali rencana yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu karena ini berkaitan dengan pembangunan Kota Malang ke depannya," ujar Ulum.
Kondisi jalan yang terkesan asal bangun itu juga ditunjukkan di beberapa titik. Salah satunya pembangunan jalan yang kurang terintegrasi dengan pembangunan jaringan drainase di sekitarnya.
"Misalnya seperti di titik Jembatan Ranugrati. Posisi aspal tinggi namun tidak dibarengi dengan perbaikan saluran air atau drainase sehingga menyebabkan adanya 'jeglongan' di ruas tersebut," kata Ulum.
Kondisi jalan seperti itu tentu menyebabkan kenyamanan berkendara menjadi berkurang. Bahkan, kondisi serupa kerap ia temui di beberapa titik lain di Kota Malang. "Dan ini juga kami temui di beberapa ruas jalan di kota malang," ujar Ulum.
Pantauan di sejumlah lokasi, memang masih terdapat sejumlah jalan yang kondisinya kurang nyaman dilalui. Baik karena kondisi jalan yang rusak atau perbaikan yang terkesan asal-asalan.
Baca Juga : Bupati Malang Bentuk Tim Percepatan, Target 390 Desa/Kelurahan Bentuk Kopdes Merah Putih di Juni 2025
Salah satunya seperti di ruas Jalan Untung Suropati Utara. Meskipun baru saja diperbaiki, perbaikan tak bertahan cukup lama. Saat ini, ruas jalan yang baru diperbaiki itu kembali mengalami kerusakan.
Kondisi permukaan jalan yang kurang nyaman juga ditemui di sekitar Jalan Kesatrian Terusan. Tepat di simpang empat kawasan tersebut, terdapat ruas jalan dengan kondisi permukaan tak rata.
Bahkan ada perbedaan jarak yang terbilang cukup tinggi. Hal ini tentu membuat kenyamanan dan keamanan pengendara menjadi berkurang.
Selanjutnya, kondisi tak jauh berbeda ada di sepanjan Jalan Sigura-gura. Pembangunan drainase di kawasan tersebut harus dilakukan dengan membongkar sebagian sisi jalan.
Namun sayangnya, usai drainase rampung dibangun, permukaan aspal jalan tidak dilakukan perbaikan dengan cukup baik. Hal itu menyebabkan beberapa ratus meter ruas jalan itu menjadi bergelombang.
"Dengan tidak dimilikinya masterplan jalan, maka perencanaan pengembangan Kota khususnya di wilayah timur Kota Malang tidak memiliki konsep yang jelas dan ini menyebabkan tata Kota Malang yang tidak bisa diprediksi ke depannya," pungkas Ulum.