free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Hampir Pupus Harapan, Cita-Cita Korban Wahana Pendulum 360 Jatim Park 1 Jadi Anggota TNI Terancam Kandas

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Tulang patah di bagian kaki (kiri) ditunjukkan korban yang jatuh dari wahana Pendulum 360° Jawa Timur Park 1 Kota Batu. Korban, DP, saat menjalani perawatan di rumah sakit (kanan).(Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Tak pernah terbayangkan oleh DP, remaja berusia 14 tahun asal Lowokwaru Kota Malang, harus mengalami luka berat usai kecelakaan wahana bermain. Ia terlempar dari wahana Pendulum 360 Jawa Timur Park (Jatim Park) 1 setelah pengaman terlepas saat berputar di udara.

Dua bagian tulang kaki kanannya diketahui patah, beserta dua jari tangan kanan. Akibat insiden itu, operasional wahana hiburan memacu adrenalin tersebut dihentikan.

Baca Juga : Tak Cuma untuk Bersenang-senang, Ini Manfaat Lain Naik Wahana Ekstrem untuk Kesehatan

Kebingungan dirasakan keluarga dari DP yang jadi korban insiden Selasa (8/4/2025) lalu itu. Sebab, ini adalah pengalaman peristiwa pertama kali yang yang terjadi pada sang anak.

WS, orang tua korban merasa butuh tanggung jawab atas kejadian dari pihak Jatim Park. Apalagi untuk memastikan kesembuhan anaknya, masih memerlukan proses yang panjang.

"Rawat inapnya dan untuk pengobatan di RS kemarin disampaikan bakal ditanggung. Saya sampaikan bagaimana dengan rawat jalan setelah digips, terapi, lalu kalau muncul masalah kemudian hari gimana kami nggak tahu," kata WS saat ditemui JatimTIMES belum lama ini.

Dari pihak Jatim Park, sambung WS, untuk masalah penanggungan ada SOP 30 hari. Namun, WS tak langsung bisa menerima. Terlebih masih ada banyak tahapan yang harus dilalui oleh DP untuk pemulihan dalam waktu yang tidak sebentar.

"Saya waktu itu nggak bisa langsung terima, kan buka perbannya saja satu setengah bulan, belum yang lain tanggung jawabnya. Karena belum ada titik temu saya diminta menanyakan ke dokter butuh berapa lama lagi sampai terapi," tuturnya.

Masih memikirkan pertimbangan, pihak keluarga pun belum bisa menyampaikan permintaan tersebut pada dokter bedah terkait di rumah sakit. Ia menyayangkan apa yang terjadi dan lebih banyak berfokus pada kesehatan sang anak.

WS menambahkan, keluarga berharap anak remaja yang duduk di kelas VII salah satu Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kota Malang itu bisa kembali pulih.

"Kami tidak mau mengambil keuntungan dengan kejadian anak kami. Mau dikasih uang berapapun, yang kami butuhkan bukan itu, tapi bagaimana anak kami pulih dan masih bisa mengejar yang dicita-citakan nanti," kata WS sambil mengusap air mata yang menetes.

Menurut sang ayah, DP juga dikenal sebagai siswa yang cerdas secara akademik di kelasnya sejak jenjang SD. Remaja 14 tahun itu juga aktif berbagai kegiatan seperti Pasukan Khusus untuk Paskibraka di sekolahnya. Ia juga bercita-cita menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hal tersebut dipersiapkan sejak dini. Seperti dengan menargetkan sekolah di SMA Taruna Magelang pasca lulus MTs. Atas luka berat dari kejadian yang menimpa, korban dan keluarga korban hampir pupus harapan, berharap sang anak tetap bisa mengejar yang diimpikan.

"Meskipun kata orang itu mungkin hanya cita-cita anak anak, tapi sudah diusahakan mempersiapkan sedemikian rupa untuk bisa ke sana sesuai yang dia inginkan," imbuhnya.

Sementara itu dari sisi perkara, lanjut WS, pihak keluarga juga masih sebatas menyampaikan pengaduan ke Polres Batu. Ia menyebut sudah ditangani kepolisian, namun sepengetahuannya, belum ada laporan polisi resmi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polres Batu memastikan tengah melakukan penyelidikan atas insiden wahana Pendulum 360° yang memakan korban pada Selasa (8/4/2025) lalu. Korban seorang pelajar belasan tahun berinisial DP hingga patah tulang kaki akibat terlempar. Enam orang saksi telah diperiksa.

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo. Ia memastikan bahwa perkara tersebut sudah dalam penanganan Polres Batu.

"Upaya kepolisian telah melaksanakan olah TKP pasca kejadian. Saat ini wahana diberhentikan hingga penyelesaian perkara selesai," ujar Rudi, Jumat (18/4/2025).

Rudi mengungkapkan bahwa sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 6 orang saksi. Mereka termasuk korban hingga pihak Jawa Timur Park yang bertanggung jawab atas operasional wahana pemacu adrenalin tersebut.

"Saksi yang diperiksa ada enam orang sementara. Yakni korban, orang tua korban, operator, kapten operator, tim medis, dan manajemen pengelolaan wisata," rincinya.

Ia menyebut operasional pengunaan wahana tempat kejadian perkara dihentikan sampai dengan penyelidikan dan penyidikan selesai. Dikatakannya penyelidikan mendalam masih dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi lain untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian tersebut.

"Penyelidikan mendalam dengan memeriksa saksi-saksi lain untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian tersebut. Kamu juga berupaya koordinasi dengan Dinas pariwisata Kota Batu," tambah Rudi. 

Kronologi Insiden Wahana Pendulum 360 di Jawa Timur Park 1 Kota Batu

Waktu peristiwa: Selasa, 8 April 2025 sekitar pukul 16.00 WIB

Lokasi peristiwa: Wahana Pendulum 360, Jawa Timur Park 1, Kota Batu

Kunjungan Wisata

DP, pelajar kelas VII di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, sedang berwisata ke Jatim Park 1 bersama kakaknya, guru les, dan satu teman.

Dari empat orang tersebut, dua orang termasuk DP menaiki wahana Pendulum 360, wahana ekstrem yang berputar 180 derajat.

Terjadinya Insiden

Baca Juga : BPW Himpunan Pengusaha KAHMI Jatim Lantik Pengurus Inti BPD Wilayah Timur di Situbondo

Saat wahana sedang berputar dan mencapai sudut ekstrem, pengaman pada kursi yang diduduki DP terlepas.

DP sempat bergelantungan sebelum akhirnya terpental keluar dari wahana dan terjatuh.

Kejadian ini terekam dalam sebuah video amatir dan memicu kepanikan pengunjung lain yang berteriak minta tolong.

Evakuasi dan Cedera

Wahana segera dihentikan dan DP langsung dievakuasi ke rumah sakit.

DP mengalami patah tulang kaki kanan dan jari tangan kanan, dan harus menjalani perawatan intensif.

Reaksi dan Penanganan Awal

Keluarga korban, dalam kondisi syok, segera menghubungi pihak sekolah dan kemudian informasi tersebut diteruskan ke pihak kepolisian.

Polres Batu melakukan investigasi atas kejadian tersebut.

Pihak Jawa Timur Park mengkonfirmasi insiden, dan menutup sementara wahana Pendulum 360 untuk evaluasi.

Tanggapan Keluarga Korban

Orang tua korban, WS menyatakan kekecewaannya atas insiden ini dan berharap tanggung jawab lebih dari pihak Jatim Park, tidak hanya dari sisi biaya medis.

Pihak Jatim Park menyatakan bahwa biaya rawat inap ditanggung penuh, tetapi rawat jalan hanya 30 hari, sesuai ketentuan asuransi Jasa Raharja.

Keluarga keberatan karena pemulihan DP diperkirakan memerlukan waktu lebih lama, termasuk kemungkinan terapi dan pemulihan mental karena trauma.

Kondisi Terbaru (per 17 April 2025)

DP masih menjalani perawatan dan dalam kondisi trauma.

Keluarga masih menunggu tindak lanjut dari Jatim Park, dengan keinginan adanya hitam di atas putih dalam kesepakatan tanggung jawab.

Konfirmasi Jatim Park Group  

Manager Marketing dan Public Relations Jawa Timur Park Group Titik S. Ariyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menjelaskan jika sebelumnya sudah dilakukan pengecekan wahana. Pasca peristiwa itu, wahana Pendulum 360 diberhentikan sementara.

"Saat ini wahana tersebut sudah kami off-kan sementara. Sudah ditangani juga oleh kepolisian," ucap Titik saat dikonfirmasi terpisah.

Pihaknya juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan keluarga korban terkait apa kendala yang dialami pada wahana tersebut. Terkait insiden, Titik menyebut sedang berproses untuk tindak lanjutnya.

"Kita sudah ada asuransi dari Jasa Raharja, dan memang dalam prosedurnya ada batasan-batasan," ringkasnya.