free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Sejarah dan Makna Sabtu Suci Serta Aturan Warna Pakaian Sesuai Anjuran Liturgi

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi kalender Paskah. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Di antara Jumat Agung dan Minggu Paskah ada satu hari yang dinamakan Sabtu Suci. Sabtu Suci merupakan hari terakhir dari rangkaian Prapaskah umat Kristiani.

Sabtu Suci juga dikenal sebagai Sabtu Sepi. Dalam bahasa Latin disebut Sabbatum Sanctum - "Hari Sabat Suci". Sabtu Suci adalah hari yang mengikuti Jumat Agung dan mendahului Minggu Paskah.

Baca Juga : Penuh Sesal, Wamenkes Bakal Lakukan Ini Jika Oknum Dokter Persada Hospital Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Pada tahun 2025, Paskah akan diperingati pada Minggu (20/4/2025). Sementara Sabtu Suci jatuh pada Sabtu (18/4/2025) sedangkan Jumat Agung jatuh pada Jumat (17/4/2025). 

Pengertian Sabtu Suci

Dikutip dari situs Britannica, Sabtu Suci adalah sebuah perayaan keagamaan orang Kristen yang menandai berakhirnya masa Prapaskah dan jatuh pada satu hari sebelum Minggu Paskah. Perayaan ini mengenang hari terakhir kematian Kristus yang secara tradisional diidentifikasi oleh banyak orang Kristen sebagai hari di mana Kristus turun ke Neraka atau ke "dunia orang mati".

Sabtu Suci adalah saat yang diselimuti keheningan dan pengharapan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Ini adalah hari di antara penyaliban Yesus Kristus pada Jumat Agung dan kebangkitan-Nya pada Minggu Paskah. Sabtu Suci, sering juga disebut sebagai Malam Paskah, merupakan waktu untuk meratapi kematian Yesus dan mempersiapkan diri untuk menyambut kebangkitan-Nya.

Makna Sabtu Suci

Dilansir laman Keuskupan Agung Jakarta, Sabtu Suci merupakan hari untuk mengenang Yesus yang beristirahat dalam kubur, menandakan bahwa penebusan dosa umat manusia sudah usai. Tradisi menyalakan lilin dan membunyikan lonceng dilakukan dalam rangka merayakan kemenangan kehidupan atas kematian.

Sejarah Sabtu Suci

Perayaan Sabtu Suci telah menjadi bagian dari tradisi Kristen sejak masa-masa awal Gereja. Hal ini berasal dari tradisi Sabat Yahudi yang dirayakan mulai dari matahari terbenam pada hari Jumat hingga matahari terbenam pada hari sabtu.

Pada awalnya, gereja merayakan akhir masa Prapaskah dengan upacara pembaptisan yang besar-besaran. Namun, selama berabad-abad, tidak ada lagi kebaktian yang diadakan pada hari Sabtu Suci di gereja-gereja Barat. Hal ini dilakukan untuk mengenang masa ketidakaktifan para pengikut Kristus antara periode Penyaliban dan Kebangkitan-Nya.

Sejak tahun 1955, Gereja Katolik Roma dan beberapa gereja lainnya memulihkan perayaan Malam Paskah pada malam hari. Sementara itu, gereja-gereja Ortodoks Timur tetap mempertahankan upacara tersebut sejak dulu.

Perayaan malam Paskah sering melibatkan penyalaan api dan lilin sebagai simbol perjalanan Kristus dari kematian menuju kehidupan, serta bunyi lonceng untuk menandakan akhir masa Prapaskah dengan sukacita. Banyak gereja juga merayakan pembaptisan bagi katekumen (mereka yang belum dibaptis), serta konfirmasi atau pengurapan dengan minyak suci dan komuni pertama bagi katekumen dan calon katekumen (mereka yang sebelumnya dibaptis dalam tradisi iman Kristen lainnya) selama Malam Paskah.

Aturan Pakaian Saat Sabtu Suci Berdasarkan Warna Liturgi

Warna liturgi merupakan representasi atau simbol yang dipergunakan dalam praktik keagamaan Kristen. Peran warna dalam liturgi adalah sebagai tanda untuk mengidentifikasi kegiatan atau peristiwa gerejawi. Warna liturgi ini bisa terwujud dalam bentuk aksesori atau pakaian yang dipakai oleh imam dan paduan suara, seperti stola atau taplak altar.

Daftar Warna Liturgi

1. Warna Putih

Warna putih melambangkan warna cahaya, kemurnian, kemuliaan, dan kegembiraan. Putih digunakan pada semua perayaan yang berkaitan dengan Kristus (terutama Natal dan Paskah) kecuali yang berkaitan dengan sengara-Nya.

2. Warna Merah

Baca Juga : 50+ Ucapan Jumat Agung 2025, Sarat Makna dan Doa Penuh Harapan, Lengkap dengan Bahasa Inggris

Warna merah merupakan simbol penting dalam agama Kristen yang digunakan selama acara penting dalam tahun liturgi. Sebagai warna api serta darah, merah disimbolkan sebagai kasih, kebajikan, pengorbanan, dan martir.

Merah dipakai selama Minggu Suci untuk Minggu Palma dan Jumat Agung, Hari Pentakosta, Perayaan Darah Suci, hari Perayaan Para Rasul dan Santo Martir, Perayaan Injil dan Peninggian Salib Suci.

3. Warna Hijau

Warna hijau melambangkan harapan dalam kebangkitan yang menjadi dasar iman Kristen. Umumnya warna ini digunakan dalam ibadah harian. Warna hijau digunakan dua kali dalam Kalender Liturgi: antara Baptisan Kristus, Rabu Abu, Pentakosta, dan Advent (empat hari sebelum natal)

4. Warna Ungu

Sejak Konsili Vatikan II, warna ini diakui sebagai warna liturgi sendiri. Warna ini juga digunakan saat masa Adven dan Prapaskah tetapi juga bisa digunakan dalam ibadah harian serta misa arwah. Warna ungu melambangkan pertobatan serta masa persiapan menyambut kedatangan Kristus.

5. Warna Hitam

Warna hitam disimbolkan sebagai warna berkabung. Di masa Konsili Trente, warna hitam digunakan pada hari Jumat Agung serta untuk Misa Requiem. Tetapi sejak reformasi oleh Paus Paul VI, warna hitam digantikan dengan warna ungu (dan memang banyak digunakan di paroki).

Warna yang Dipakai Saat Sabtu Suci

Dikutip dari situs Catholic, warna liturgi yang digunakan pada Sabtu Suci yaitu warna putih. Menurut situs Gaspardinc warna putih memiliki makna penebusan dosa, pengorbanan, dan persiapan.

Demikian penjelasan mengenai sejarah, makna serta aturan warna pakaian saat perayaan Sabtu Suci. Semoga bermanfaat!