JATIMTIMES -Pedagang Pasar Juklanteng, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tolak wacana relokasi ke Pasar Margalela di Jalan Syamsul Arifin Sampang.
Pasalnya, wacana relokasi Pasar Juklanteng ke Margalela dinilai akan mematikan perputaran ekonomi dan pedagang di Sampang, khususnya di Kelurahan Banyuanyar Sampang.
Baca Juga : Anak Jadi Korban Wahana Pendulum 360, Keluarga Minta Tanggung Jawab Manajemen Jawa Timur Park
“Kita di sini banyak yang menolak untuk direlokasi ke Margalela. Kalau dilanjut kita akan pindah, karena wacana itu sudah jelas ingin menghidupkan ekonomi masyarakat,” tutur pedagang yang enggan disebut namanya, Kamis (17/4/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan Pasar Juklanteng bermula dari Pasar Desa, dan semua pedagang ada sejak lama. Namun saat ini pemerintah hadir dengan gagahnya mau merelokasi pasar.
“Kalau mau pindah ke Margalela lebih banyak yang tidak mau, karena pedagang di sini memang dari dulu sudah menempatinya,” imbuhnya.
Sementara pedagang lainnya menjawab Pasar Juklanteng katanya mau dibuat pusat oleh-oleh. Peralihan dari pasar ke pusat oleh-oleh itu dinilai bukan atas dasar kajian, karena Pasar Juklanteng minim tempat parkir untuk kendaraan besar atau roda empat.
Seharusnya tidak pantas untuk dijadikan pusat oleh-oleh itu di Pasar Margalela, selain tempat yang luas juga dapat mengfungsikan bangunan dan juga dapat meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat.
Baca Juga : DPRD Banyuwangi Berikan 7 Rekomendasi LKPJ Bupati Akhir Tahun Anggaran 2024
“Apa dasarnya mau relokasi, apa dasarnya mau dibuat pusat oleh-oleh. Saya berpikir jernih, jangan munculkan kebobrokannya. Kita di sini hanya mengais rejeki yang hasilnya masih remang-remang, kok tiba-tiba pemerintah hadir dengan membawa petaka," timpalnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang, Chairijah mengaku, wacana relokasi Pasar Juklanteng itu masuk dalam pembahasan, dan mau masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
