free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

18 April Jadi Hari Libur, Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasan Berdasarkan SKB 3 Menteri

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi kalender 18 April. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Pada 18 April 2025 banyak orang yang bertanya-tanya mengenai hari libur apa? Sebab pada hari tersebut ditetapkan sebagai tanggal merah. Tanggal tersebut memang menjadi salah satu yang cukup dinantikan oleh banyak orang, karena memberikan kesempatan untuk menikmati waktu panjang di akhir pekan.

Dengan libur yang jatuh pada hari Jumat, banyak pekerja yang akhirnya mendapatkan waktu lebih panjang untuk beristirahat atau melakukan berbagai kegiatan lainnya. Ini juga berarti kesempatan untuk menikmati libur panjang, atau yang biasa disebut long weekend, dari Jumat hingga Minggu, 20 April. Namun, apa sebenarnya yang menjadi dasar penetapan hari libur ini? Berikut penjelasannya berdasarkan SKB 3 Menteri. 

18 April Memperingati Jumat Agung

Baca Juga : Wamen PU Tinjau Lokasi Rencana Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang, Pepohonan Jadi Pertimbangan

Tepatnya pada Jumat, 18 April 2025, seluruh masyarakat akan menikmati libur nasional dalam rangka memperingati Wafat Yesus Kristus, yang lebih dikenal sebagai Jumat Agung dalam tradisi Kristiani.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017/2024, Nomor 2/2024, dan Nomor 2/2024, tanggal 18 April 2025 telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Karena jatuh di hari Jumat, otomatis akhir pekan kali ini akan terasa lebih panjang, dari tanggal 18 hingga 20 April 2025.

Libur ini menjadi momen penting, apalagi Jumat Agung diperingati sebagai bagian dari pengorbanan dan wafatnya Yesus Kristus, yang dipercaya umat Kristiani sebagai bentuk penebusan dosa umat manusia.

Momen ini biasanya diisi dengan ibadah, refleksi, dan juga menjadi waktu berkumpul bersama keluarga.

Jadi, kalau kamu punya rencana untuk jalan-jalan, pulang kampung, atau quality time di rumah, jangan lupa tandai tanggal ini di kalender!

Tentang Perayaan Keagamaan Wafat Yesus Kristus

Dahulu, perayaan Jumat Agung disebut dengan Peringatan Kenaikan Isa Almasih. Perayaan itu pertama kali ditetapkan sebagai hari libur berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 1953 tentang Penetapan Aturan Hari-Hari Libur.

Kemudian melalui Keppres Nomor 10 Tahun 1971, Kenaikan Isa Almasih ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sejak saat itu, nomenklatur atau tata nama Isa Al Masih terus digunakan di Indonesia.

Baca Juga : Pemkab Nganjuk dan BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Sinergi Lindungi Pekerja Jasa Konstruksi Lewat Monitoring dan Evaluasi

Tetapi, perubahan kembali terjadi pada 2024. Indonesia Baik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjelaskan perubahan ini diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) yakni perubahan nomenklatur dari istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus. Mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyebut penggantian nama libur nasional dan cuti bersama ini merupakan permintaan umat Kristen dan Katolik Indonesia.

Pemerintah menyetujui hal tersebut dan dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur. Dengan terbitnya Keppres baru, penggunaan kata Isa Al Masih diubah menjadi Yesus Kristus.

Di antaranya, hari libur Kelahiran Yesus Kristus, Wafat Yesus Kristus, Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah), dan Kenaikan Yesus Kristus. Pada Jumat, 18 April 2025 nanti, umat Kristen dan Katolik Indonesia akan merayakan Wafat Yesus Kristus yang juga jadi hari libur nasional.

Perayaan ini akan diikuti dengan peringatan Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah) yang akan dilaksanakann pada Minggu, 20 April 2025.

Sejarah di Balik Perayaan Wafat Yesus Kristus

Menurut laman Boston Public Library, momen Wafat Yesus Kristus merupakan hari untuk memperingati penyaliban dan kematian Yesus Kristus. Adapun peristiwa ini berhubungan dengan momen Yesus ditangkap di Taman Getsemani.

Setelah ditangkap, ia diadili beberapa kali, kemudian diikat dan dipaku pada pergelangan tangan serta kakinya di kayu salib besar. Lalu meninggal dunia. Inilah alasannya salib sering digunakan sebagai simbol iman Kristen.