free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Kondisi Ijazah Ditahan Sekolah Masih Terjadi di Malang, Ini Penyebabnya

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi sekolah (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Sejumlah sekolah di Kota Malang menyikapi berbeda ihwal instruksi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai untuk sekolah yang tidak lagi menahan ijazah milik peserta didik yang telah lulus. Bahkan, ada sekolah yang masih menahan ijazah karena beberapa alasan. 

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Kota Malang, Drs Sunari mengatakan setiap SMK swasta masih menyimpan rata-rata puluhan lembar ijazah dari para lulusannya. Lebih detail, hampir setiap kelulusan ada sekitar 10 persen yang belum mengambil. 

Baca Juga : Presiden Prabowo Dijadwalkan Resmikan PLTP Ijen di Bondowoso, Proyek Strategis Energi Terbarukan

Sejumlah alasan kenapa SMK swasta masih menyimpan ijazah. Mulai sudah terlanjur kerja dengan alasan belum memiliki waktu ambil ijazah. Selain itu, rata-rata lulusan juga memiliki tunggakan pembayaran SPP. 

“Ada yang dua tahun lalu belum mengambil, biasanya sekolah-sekolah swasta itu memiliki grup alumni WhatsApp, disampaikan di grup itu bagi siapa yang belum mengambil untuk segera mengambil ijazah,” kata Sunari, Rabu (16/4/2025). 

Menurut Sunari, sekolah juga merasa memiliki beban untuk menyimpan ijazah. Karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. 

“Mohon maaf ya mudah-mudahan enggak terjadi apa-apa, seandainya ada banjir, ada apa itu kan juga repot,” kata Sunari. 

Ihwal tunggakan administrasi, Sunari berharap Kadisdik Jatim memberikan kebijakan bantuan pelunasan. Karena, persoalan tersebut biasanya menjadi tanggung jawab sekolah kepada yayasan. 

“Harapannya ada kebijakan SMK swasta dihimpun kurangnya berapa saja dan sebagainya terus mengajukan, nanti diganti oleh pemerintah, mudah-mudahan begitu, saya positive thinking saja,” ungkap Sunari. 

Solusi sementara yang telah dilakukan, sekolah memberikan fotokopi legalisir ijazah agar lulusannya dapat melamar pekerjaan. Sementara untuk instruksi jemput bola atau sekolah mengantar langsung ijazah ke rumah lulusan, dinilai tidak sanggup. Pihaknya dalam hal ini belum berani mengirim melalui pos lewat jasa ekspedisi. 

“Kalau minta dijemput bola Insyaallah, kasihan ya bapak ibu guru kalau sampai terjadi begitu kasihan lah, kita tuh diberi apa sih, bukan kita menuntut ya, kepada wali murid, mohon maaf juga ke rumahnya juga, perjalanan juga,” ungkap Sunari. 

Baca Juga : Siswa SMA Dharma Wanita Ini Tak Percaya Dapat Kesempatan Duduk di Kursi Kerja Bupati Kediri

Sementara itu, di SMK Negeri 4 Malang masih ada banyak ijazah yang tersimpan di sekolah tersebut. Rata-rata para lulusan juga merasa ada tanggungan yang belum diselesaikan.

Namun, SMKN 4 Malang untuk program ini tidak mengaitkan dengan beban biaya apapun. Meski begitu, pihak sekolah meminta para lulusan yang mengalami beban tersebut untuk mengambil tanpa syarat apapun. Cukup mengikuti prosedur pengambilan ijazah untuk dokumen sekolah.

“Kami kan masih ada dana bantuan pemerintah BOS, BPOPP itu, untuk guru-guru yang honorer tetap prioritas itu, yang berasal juga dari bantuan masyarakat,” kata Kepala SMKN 4 Kota Malang, Gunawan Dwiyono. 

Sedangkan syarat pengambilan ijazah siswa harus hadir karena lulusan, harus melakukan cap tiga jari. “Kita juga tidak mau beresiko lagi, pernah kita memberikan ijazah kepada orangtuanya, itu padahal orangtuanya, ternyata orangtuanya tidak menyampaikan ke anaknya, mungkin masalah keluarga,” tukas Gunawan. 

Sedangkan untuk jemput bola mengantarkan ijazah ke rumah para lulusannya juga dinilai masih belum memungkinkan.