JATIMTIMES - Pembangunan kampus kedua Madrasah Terpadu ( MIN 1 Kota Malang, MTsN 1 Kota Malang, dan MAN 2 Kota Malang) di kawasan Islamic Center Kota Malang tidak hanya menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di Jalan Bandung, tetapi juga diproyeksikan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Langkah strategis ini terus didorong oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Kemacetan di Jalan Bandung selama ini kerap terjadi akibat padatnya kendaraan orang tua siswa dari sejumlah madrasah, seperti BA Restu 1, MIN 1 Kota Malang, MTsN 1 Kota Malang, dan MAN 2 Kota Malang. Menyikapi hal ini, Kemenag Kota Malang mengusulkan pemindahan sebagian aktivitas madrasah ke lokasi baru di dekat Islamic Center.
Baca Juga : DPRD Kota Malang Usulkan Penataan PKL yang Lebih Manusiawi Lewat Revisi Perda
Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton (Gus Shampton), menegaskan bahwa rencana ini telah diajukan sejak masa kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, Sutiaji. “Selain mengurangi kepadatan di Jalan Bandung, kehadiran kampus kedua ini akan menggerakkan perekonomian di kawasan Islamic Center,” ujarnya saat ditemui di MIN 1 Kota Malang.
Gus Shampton menjelaskan, pembangunan madrasah terpadu di lokasi baru akan menciptakan pusat aktivitas baru yang mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Ini bukan sekadar solusi transportasi, tapi juga investasi jangka panjang untuk kemakmuran masyarakat sekitar,” tegasnya.
Untuk itu, dalam dalam pertemuan dengan Walikota Malang yang berlangsung pada Minggu (6/4/2025), Kemenag Kota Malang, kembali mengingatkan Wali Kota Malang akan urgensi penyelesaian masalah kemacetan yang sudah lama berlangsung ini.
Baca Juga : Mengenal TKDN: Pengertian, Manfaat, hingga Cara Hitungnya
Dengan adanya proyek ini, diharapkan kawasan Islamic Center akan semakin berkembang, baik dari segi infrastruktur maupun perekonomian. Kemenag Kota Malang berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Pemkot dan pihak terkait guna mewujudkan rencana ini demi kesejahteraan bersama.