JATIMTIMES - Menghadapi musim pancaroba yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang, Pemerintah Kabupaten Kediri bersiap siaga menghadapi potensi bencana alam yang dapat mengancam keselamatan warga.
Langkah antisipatif dilakukan salah satunya oleh BPBD Kabupaten Kediri dengan memetakan sejumlah wilayah rawan bencana seperti pohon tumbang, angin kencang, banjir, hingga longsor. Untuk mendukung kesiapsiagaan ini, BPBD menggandeng berbagai instansi terkait, mulai dari BMKG, Dinas Perkim, Dinas PUPR, Satpol PP, Tagana, Dinas Sosial, DLH, TNI/Polri, hingga tim siaga bencana di tingkat desa.
Baca Juga : Bupati Banyuwangi Lakukan Pelantikan Perdana Pejabat di Lingkungan Pemkab dalam Periode Kedua Jabatanya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Joko Sutrisno mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Kediri tengah memasuki masa peralihan musim. Kondisi ini rawan menimbulkan cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana, sehingga kesiapsiagaan penuh menjadi prioritas.
"Beberapa jalur yang perlu diwaspadai adalah Plosoklaten-Pare, Kediri-Pare, Papar-Pare, serta jalur Bogo Plemahan hingga Kunjang yang rawan angin kencang dan pohon roboh," terang Djoko saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
Selain itu, wilayah Mojo dan Semen juga tercatat sebagai daerah yang rawan longsor akibat kontur tanahnya yang labil dan curah hujan tinggi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di area perbukitan untuk selalu waspada terhadap potensi longsor dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keretakan tanah atau pohon miring.
"Memang untuk rawan longsor masi di wilayah Mojo dan Semen," imbuhnya.
Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri juga melalui pemangkasan pohon-pohon besar dan tua di tepi jalan yang berpotensi tumbang saat angin kencang.
Baca Juga : Mulai Anak-Anak, Wartawan Hingga Ojol Ikuti Halal Bihalal Bareng Mas Dhito
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH, Weni Artanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan baik berdasarkan pengamatan tim maupun permintaan masyarakat.
Seperti di Jalan Pamenang ke arah utara, kami telah melakukan pemangkasan terhadap sekitar 10 pohon yang dinilai rawan tumbang dan membahayakan pengendara.
"Target berikutnya akan kami lakukan di Desa Besuk, Turus, Jalan Seruji Banyuanyar Kecamatan Gurah, hingga Jalur Kediri-Plosoklaten," ujar Weni.
Masyarakat juga diminta berperan aktif dalam mengantisipasi bencana dengan melaporkan kondisi lingkungan sekitar, khususnya jika menemukan pohon tua, genangan air besar, atau kondisi tanah yang mulai retak.(adv)