JATIMTIMES - Macet menjadi salah satu masalah yang terus menghantui masyarakat di Kota Malang. Bahkan, ada jam-jam tertentu yang dinilai rawan terjadi macet. Untuk mengurai kemacetan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang pun harus memutar otak.
Terbaru, untuk dapat mengurai macet di jam-jam tertentu, Dishub Kota Malang pun mengandalkan tim reaksi cepat lalu-lintas (RCL). Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan penanganan lalu lintas dilakukan dengan responsif dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Ketua Perbasi Banyuwangi Ingatkan Pemain Tidak Cepat Puas Lolos ke Babak Utama Porprov Jatim
Petugas akan dikerahkan dalam 3 shift untuk mengurai kemacetan. Dalam satu shift, terdapat 12 personel yang terdiri dari 8 petugas dengan kendaraan roda dua atau empat, serta 4 personel RCL.
"Ini rutinitas pada titik-titik tertentu yang dimungkinkan selalu padat. Kami lihat dari CCTV, ATCS, informasi dari masyarakat dalam rangka mengurai yang sifatnya insidental," ujar Jaya sapaan akrabnya.
Petugas disebar di berbagai lokasi strategis. Seperti dari Jembatan Kedungkandang, Sawojajar, Jalan Danau Toba, Puntodewo, Jalan Ahmad Yani, Dinoyo, Veteran, hingga kawasan pusat kota seperti Kayutangan dan Alun-alun Merdeka.
"Pada prinsipnya kita situasional karena pergerakan manusia bisa jadi ada kegiatan. Misal ada kegiatan tertentu menimbulkan bangkitan. Di situlah tingginya arus kendaraan yang lewat maka kita tempatkan di sana, diminta maupun tidak," tutur Jaya.
Hal tersebut juga dimaksudkan sebagai kesiapsiagaan dalam membantu kejadian tak terduga. Ia mencontohkan ketika terjadi patah as pada truk tronton di kawasa LA Sucipto. Di sana arus lalu lintas sempat terkunci dari berbagai arah.
Petugas Dishub Kota Malang pun langsung bergegas untuk mengatur arus lalu lintas secara manual maupun melalui sistem ATCS.
Baca Juga : Mbak Wali Dampingi Wagub Jawa Timur Saksikan Final Four Proliga 2025
"Pernah tanpa kehadiran Dishub, masyarakat enggan mentaati traffic light. Lebih taat sama manusia daripada teknologi. Makanya kehadiran personel di lapangan sangat penting,” tambah Jaya.
Jaya menyebutkan terdapat 3 faktor utama penyebab kemacetan di Kota Malang. Mulai dari terbatasnya infrastruktur jalan, peningkatan jumlah kendaraan, hingga faktor kedisiplinan pengguna jalan.
Tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak pengendara yang abai pada rambu dan marka jalan.
"Misal parkir bukan pada tempatnya, seperti di jembatan atau tikungan. Di sana gak usah dipasang rambu, harusnya sudah tahu ada tempat terlarang untuk berhenti," pungkas Jaya.