JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi bersama beberapa kepala daerah lainnya di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan rapat tertutup dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI Dody Hanggodo di Ruang Rapat Menteri PU RI, Jakarta, Senin (14/4/2025) sore untuk membahas mengenai swasembada pangan.
Menteri PU RI Dody Hanggodo menegaskan, bahwa gelaran rapat tertutup bersama sejumlah kepala daerah ini merupakan wujud komitmen pemerintah pusat dalam mendukung target swasembada pangan melalui pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di wilayah Provinsi Jatim.
Baca Juga : Minggu Ini Ruas Jalan Rusak di Jember Mulai Diperbaiki, Masuk Prioritas Pro Gus e 100 Hari Kerja
"Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan," ungkap Dody dalam keterangannya.
Menurutnya, dengan adanya Inpres Nomor 2 Tahun 2025 ini, pihaknya memiliki payung hukum jelas untuk melakukan intervensi terhadap jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier. Dody juga meminta kepada para kepala daerah untuk segera mengirimkan surat resmi terkait kebutuhan masing-masing agar bisa segera diproses.
"Infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton pada 2025. Oleh karena itu, Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian," jelas Dody.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Kementerian PU RI di bawah komando Menteri PU RI Dody Hanggodo dalam mendukung program swasembada pangan dan mencapai target produksi gabah.
"Kami sangat membutuhkan dukungan konkret dari Kementerian PU, khususnya dalam bentuk DAK sumber daya air, untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani," tutur Khofifah.
Lebih lanjut, menanggap hal itu semua, Bupati Malang HM. Sanusi menyampaikan, bahwa pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan kepada Kementerian PU RI untuk memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.
Pasalnya, menurut Sanusi, produksi pertanian di Kabupaten Malang menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun akibat banyak tanggul dan bendungan rusak yang disebabkan banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat.
"Di mana produksi padi di Kabupaten Malang menurun karena banyak tanggul-tangkul yang jebol seperti Sungai Konto, Sungai Lesti, Sungai Sumberbanteng sehingga banyak persawahan tidak dapat diairi," ujar Sanusi.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar ada percepatan realisasi pembangunan jalan tol dari Kepanjen ke Malang yang memiliki panjang sekitar 30 kilometer. Pasalnya, pembangunan jalan tol dari Kepanjen ke Malang sebenarnya sudah masuk menjadi proyek prioritas dari pemerintah pusat yang dikerjakan pada 2025-2029.
Baca Juga : DLH Kota Malang Siapkan Anggaran untuk Penanganan Pohon Jalan Soekarno-Hatta
"Termasuk itu (jalan tol Kepanjen - Malang) dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dibutuhkan masyarakat, antara lain untuk irigasi dan pengairan. Karena program Bapak Presiden Prabowo sekarang ini adalah ketahanan pangan, maka di bidang pengairan itu yang kita tekankan untuk mendukung. Harusnya ada bantuan khusus dari pusat," kata Sanusi.
Kemudian, pihaknya juga berkesempatan melakukan pembahasan mengenai perkembangan pembangunan jalan penghubung dari Kecamatan Kepanjen ke Kecamatan Pagak dengan panjang jalan sekitar 16 kilometer.
"Juga dibahas perkembangan jalan penghubung Kecamatan Kepanjen-Pagak sepanjang 16 kilometer, saya ajukan semuanya ke Bapak Menteri Pekerjaan Umum, agar dapat menunjang program-program perbaikan jalan di Kabupaten Malang," tandas Sanusi.
Sebagai informasi, hadir dalam pertemuan tertutup mendampingi Menteri PU RI Dody Hanggodo di antaranya Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU Rachman Arief Dienaputra; Dirjen Prasarana Strategis Maulidya Indah Junica; Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Yudha Mediawan; Staf Khusus Bidang Sumber Daya Air Arie Setiadi Moerwanto; Staf Khusus Bidang Teknologi dan Kepatuhan Intern Syamsul Bachri Yusuf; Direktur Air Minum Anang Muchlis; Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Muhammad Adek Rizaldi; Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Yudha Handita; serta Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Krisno Yuwono.
Lalu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono, Bupati Malang HM. Sanusi, Bupati Bojonegoro Setyo Wahyono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lumajang Indah Amperawati, Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Jombang Warsubi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Edy Tambeng Widjaja, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono, serta Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim Baju Trihaksoro.
Sedangkan Bupati Malang HM. Sanusi didampingi oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto dan Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnadi Kusuma.