JATIMTIMES - Di tengah suasana hangat pasca-Idulfitri, Kamis pagi (10/4/2025), halaman sekolah di Jalan DI Panjaitan No. 63, Kelurahan Ngadirejo, Kota Blitar, tampak semarak. Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, menghadiri acara Halal Bihalal sekaligus meresmikan gedung baru KB-TK Islam Al Azhar 67 Blitar.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPR RI sekaligus mantan Wali Kota Blitar periode 2000–2010, Djarot Syaiful Hidayat, serta Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim. Momentum itu bukan sekadar seremoni. Di balik pita peresmian dan plakat bertuliskan “Gedung Baru KB-TK Islam Al Azhar 67 Blitar”, mengalir semangat kolektif membangun masa depan generasi muda lewat pendidikan yang berkarakter.
Baca Juga : Usung 2 Agenda Penting, DPRD Surabaya Gelar Rapat Paripurna Pasca Lebaran
Mas Ibin, dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, namun juga menanamkan akhlak dan nilai-nilai moral sejak dini. Menurutnya, pendidikan anak usia dini adalah fondasi utama dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
“Al Azhar adalah salah satu sekolah yang dikenal dengan mutu pendidikan yang sangat baik. Kami, pemerintah daerah, tentu merasa bangga. Apalagi dengan hadirnya gedung baru ini, saya yakin akan semakin memotivasi peserta didik dan para guru,” ujar Mas Ibin.
Gedung yang diresmikan tak sekadar berdiri kokoh secara fisik. Di dalamnya, tersedia berbagai fasilitas modern yang disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak usia dini. Ruang kelas dirancang nyaman dan ramah anak, sementara taman bermain edukatif di halaman sekolah dirancang untuk mendukung pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Sejumlah pejabat pemerintah, pengurus Yayasan Al Azhar, tokoh masyarakat, hingga para orang tua murid tampak hadir dalam acara tersebut. Perpaduan antara nuansa religius dan semangat pembaruan pendidikan terasa kental sejak awal acara.
Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim, menyebut bahwa pembangunan gedung pendidikan semacam ini adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai. Ia menilai, pembentukan karakter tidak bisa ditunda-tunda, dan KB-TK menjadi titik awal yang strategis.
"Pembangunan gedung baru KB-TK Islam Al Azhar 67 Blitar merupakan bentuk komitmen nyata dalam memperkuat pendidikan anak usia dini. Kami menilai, pembentukan karakter sejak dini adalah investasi jangka panjang yang strategis, dan lembaga seperti Al Azhar memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral serta membentuk kecerdasan secara utuh," ujar Syahrul.
Sementara itu, kehadiran Djarot Syaiful Hidayat menambah nilai historis dalam acara tersebut. Mantan wali kota Blitar itu mengapresiasi langkah Yayasan Al Azhar dalam mengembangkan pendidikan berbasis nilai keislaman di tengah era modern. Baginya, sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah daerah harus terus dipererat demi memastikan kualitas generasi masa depan.
"Kehadiran gedung baru Al Azhar 67 ini merupakan langkah positif yang menunjukkan komitmen kuat dalam membangun pendidikan berbasis nilai keislaman di Kota Blitar," tegas Djarot.
Baca Juga : Jawa Tak Pernah Tunduk: Resistensi Senyap di Surakarta Pasca-Perang Diponegoro
Mas Ibin menambahkan, Pemkot Blitar akan terus mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan, terlebih di level usia dini. Ia menilai, langkah Al Azhar sudah sejalan dengan visi pendidikan Kota Blitar, yakni menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia.
“Keberhasilan pendidikan bukan hanya ditentukan oleh kurikulum dan metode pengajaran, tetapi juga oleh lingkungan yang mendukung. Gedung ini adalah bukti nyata bahwa kita peduli terhadap hal itu,” tuturnya.
Dengan berdirinya gedung baru KB-TK Islam Al Azhar 67 Blitar, masyarakat Kota Blitar mendapatkan satu lagi opsi pendidikan berkualitas yang mengedepankan sinergi antara kecerdasan intelektual dan nilai spiritual. Di balik dinding-dinding berwarna cerah dan deretan mainan edukatif, tersimpan harapan besar akan lahirnya generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga beretika.
Pagi itu, suara anak-anak yang riang terdengar bersahut-sahutan dari dalam ruang kelas yang baru. Seolah menjadi pengingat: pendidikan bukan sekadar bangunan, melainkan cahaya yang menerangi jalan panjang peradaban. Dan Kota Blitar, dengan komitmennya hari itu, telah menyalakan salah satu pelitanya.