JATIMTIMES - Selain menangani kebakaran, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang juga menerima banyak laporan terkait evakuasi satwa. Terbaru, pada Selasa (8/4/2025), Damkar Kabupaten Malang menangani dua laporan evakuasi satwa liar dan berbisa.
Pertama, laporan giat evakuasi tawon pada Selasa (8/4/2025) pagi. Pelapornya bernama Suhatlin, warga Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Dokter Tirta Ungkap Olahraga seperti Ini Malah Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
"Lima personel kemudian kami kerahkan untuk mengevakuasi sarang tawon endas atau vespa affinis tersebut," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Firmando H. Matondang, Rabu (9/4/2025).
Kelima personel tersebut kemudian berkoordinasi dengan pelapor terkait di mana lokasi sarang tawon berada. Hingga akhirnya, pada Selasa (8/4/2025) siang, tim yang diterjunkan berhasil mengevakuasi sekaligus membersihkan tempat yang semula menjadi sarang tawon tersebut.
"Tim juga turut memberikan edukasi termasuk tentang bahayanya sengatan tawon endas," ujarnya.
Setelahnya, pada hari yang sama, Selasa (8/4/2025) sore, Damkar Kabupaten Malang kembali menerima laporan permintaan evakuasi satwa. Kali ini ialah satwa ular berbisa.
Pelapornya bernama Mohammad Sahori, warga Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. "Ular weling dilaporkan berada di rumah warga dan kami kerahkan tiga personel Damkar ke sana," ujar Firmando.
Ketiga personel tersebut kemudian berkoordinasi dengan pemilik rumah guna mencari di mana ular berada. Tim kemudian melakukan penyisiran di dalam dan sekitar rumah.
Baca Juga : 14 Doa untuk Keluarga Harmonis, Penuh Berkah dan Dicintai Allah
"Ularnya ditemukan di dalam sumur warga dan berhasil dievakuasi kemarin (Selasa, 8/4/2025) menjelang malam," terang Firmando.
Merujuk pada beberapa sumber, kedua satwa liar yang dievakuasi tersebut bisa menyengat dan berbisa. Jika tidak segera tertangani, bisa berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian.
Sementara itu, menurut National Library of Medicine, tingkat kematian akibat gigitan ular weling mencapai 60-70 persen jika tidak diobati. "Selain melakukan evakuasi, tim juga memberikan edukasi tentang bagaimana cara penanganan ular," pungkas Firmando.