JATIMTIMES - Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D, yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) telah resmi terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ahli & Dosen Republik Indonesia (ADRI) Jawa Timur periode 2025-2030. Pelantikan bersama 48 pengurus lainnya tersebut, berlangsung di Ruang Pertemuan Drs. KH Abdul Ghofir, Gedung Umar bin Khottob, Unisma belum lama ini.
Prof. Junaidi menegaskan, bahwa ADRI Jatim akan bekerja dalam mengimplementasikan berbagai program yang telah dirancang oleh DPP ADRI, dengan tujuan menjangkau lebih banyak pihak di tingkat daerah, khususnya di Jawa Timur.
Baca Juga : Sinergi Pemkab dan Polres Blitar Pastikan Mudik Lebaran Lancar
Kepengurusan ADRI Jatim kali ini sangat beragam dan inklusif, dimana melibatkan berbagai perguruan tinggi serta daerah yang berbeda. “Banyak perguruan ringgi yang terlibat dalam kepengurusan ini. Semoga ADRI semakin memberikan manfaat baik bagi para anggotanya maupun masyarakat,” ujarnya dengan penuh harapan, Kamis (20/3/2025).
Kesejahteraan dosen juga menjadi salah satu fokus Prof. Junaidi. Untuk itu, pihak akan terus berupaya untuk melakukan penguatan profesionalisme serta mempercepat proses kenaikan jabatan fungsional. Dengan hal ini, diharapkan turut mendongkrak kualitas akademik dari masing-masing lembaga ataupun bagi kualitas SDM tersebut.
“Kami berkomitmen untuk mendukung dosen dalam meningkatkan kinerja mereka dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan begitu, kami berharap mereka dapat naik ke jabatan fungsional yang lebih tinggi, dari asisten ahli ke lektor, lektor kepala, hingga menjadi guru besar,” tambahnya.
Di sisi lain, Prof. Dr. H. Achmad Fathoni Radli, M.Pd., selaku Ketua Umum DPP ADRI, menegaskan bahwa ADRI tidak berada di bawah naungan pemerintah maupun oposisi. Sebaliknya, organisasi ini berfungsi sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
“ADRI bukan anak buah pemerintah, bukan pula oposisi, tetapi mitra pemerintah dalam hal pengembangan pendidikan tinggi,” tegas Prof. Fathoni.
ADRI dibentuk sebagai wadah profesi bagi para dosen, dengan fungsi yang melampaui sekadar menjadi tempat berkomunikasi. “Keberadaan kami bertujuan untuk memberikan bantuan dan dorongan kepada dosen, demi memperkokoh wadah profesi yang mereka miliki,” jelasnya.
Keanggotaan ADRI, yang meliputi seluruh dosen di Indonesia, terus mengalami peningkatan. Prof. Junaidi mengungkapkan bahwa meskipun data jumlah anggota ADRI Jawa Timur masih dalam tahap pengumpulan, hampir semua wilayah di Jawa Timur telah memiliki perwakilan.
Ia melanjutkan, bahwa meskipun data jumlah anggota ADRI Jatim masih dalam proses pengumpulan, hampir seluruh wilayah di Jawa Timur sudah terwakili. “Keanggotaan ADRI, yang mencakup semua dosen di Indonesia, terus berkembang. Kami memastikan setiap wilayah di Jawa Timur memiliki perwakilan dalam ADRI,” tambahnya.
Prof. Fathoni juga mengungkapkan, bahwa ADRI kini telah berkembang secara internasional, dengan agenda International Conference ke-30 yang baru saja digelar di Bangkok. Selain itu, ADRI juga telah memiliki jaringan global yang kuat, dengan duta besar di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, Thailand, Malaysia, dan Taiwan.
Baca Juga : Kaur Keuangan Desa Kendalbulur Resmi Dilantik, Kades: Jabatan Ini Berat
Terlebih, dengan kepemimpinan Prof Junaidi yang memiliki segudang pengalaman, maka proses pengembangan jejaring tentunya akan lebih meluas, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Prof. Junaidi memiliki pemahaman yang mendalam baik dalam aspek akademik maupun dalam berkolaborasi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah,” jelas Prof. Fathoni.
Lebih lanjut, ADRI Jawa Timur akan mendukung visi dan misi pemerintah daerah melalui pendekatan yang berlandaskan tridharma perguruan tinggi. Kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung berbagai program pembangunan, terutama di bidang pendidikan akan dilakukan.
Selain itu, ADRI tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas dosen di dalam negeri, tetapi juga membuka peluang luas bagi akademisi untuk menjalin kerja sama dengan universitas di luar negeri. Fasilitasi ini berkaitan partisipasi untuk mengikuti seminar dan pelatihan internasional dengan proses administrasi yang sederhana.
“Selain fokus pada pengembangan kualitas dosen di dalam negeri, ADRI juga memberikan peluang besar bagi para akademisi untuk berkolaborasi dengan universitas luar negeri,” jelasnya.
Dengan upaya ini, diharapkan agar ADRI Jawa Timur dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mempercepat kemajuan akademik serta meningkatkan jumlah guru besar di Indonesia. Dengan begitu maka, ADRI Jawa Timur mampu menjadi contoh dalam upaya meningkatkan kualitas dosen dan jumlah guru besar di Indonesia.
“Kami berharap ADRI Jawa Timur dapat menjadi teladan dalam percepatan peningkatan kualitas dosen dan guru besar di Indonesia," pungkasnya.