INDONESIATIMES - Habbatussauda atau jintan hitam saat ini tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, habbatussauda diklaim dapat menjadi obat virus Covid-19.
Hal itu diungkapkan melalui hasil penelitian studi yang dilakukan oleh University of Technology Sydney (UTS) dipublikasi di jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology. Dalam jurnal tersebut diungkapkan jika kemungkinan habbatussauda menghentikan badai sitokin, penyebab penyakit parah pasien Covid-19.
Baca Juga : Bagi Perokok Berat yang Ingin Berhenti, Konsumsi 3 Obat Ini
"Ada semakin banyak bukti dari studi pemodelan bahwa thymoquinone, bahan aktif Nigella Sativa, lebih dikenal sebagai Bunga Adas dapat menempel pada protein lonjakan virus COVID-19 dan menghentikan virus menyebabkan infeksi paru-paru," ujar Profesor Kaneez Fatima Shad.
Jintan hitam sendiri memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, apa saja? Berikut ulasannya:
Habbatussauda adalah biji jintan hitam yang berasal dari tanaman berbunga tahunan bernama Nigella sativa dari keluarga Ranunculaceae, tanaman asli Asia Selatan dan Asia Barat. Di negara asal itu, jintan hitam sering digunakan sebagai bumbu penyedap dan pengawet alami untuk masakan India dan Timur Tengah.
Jintan hitam juga memiliki rasa dan aroma khas pahit-pedas seperti kombinasi bawang merah, lada hitam, dan oregano. Manfaat dari habbatussauda pertama kali diteliti oleh Ibnu Sina, ilmuwan Persia yang dianggap sebagai salah 1 pemikir dan penulis paling terkenal dari Zaman Keemasan Islam, dalam jurnal medisnya Canon of Medicine.
Ibnu Sina menulis bahwa biji jintan hitam ini bermanfaat sebagai pengobatan sesak napas, baik karena gejala asma atau karena masalah pernapasan lainnya. Dalam pengobatan tradisional, habbatussauda digunakan terutama sebagai perangsang produksi ASI, dan obat cacingan.
Jintan hitam juga telah digunakan sebagai diuretik dan pelemas otot (untuk kedutan dan kejang), serta untuk meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan penyakit menular pada orang yang memiliki sistem imun lemah.
Bahkan biji jintan hitam juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, serta flu dan hidung tersumbat. Selain itu digunakan pula untuk mengobati mata merah (konjungtivitis), wasir, luka bernanah (abses), rematik, reaksi alergi, hingga masalah pencernaan- seperti diare, disentri, sembelit, kolik, dan perut kembung.
Minyak habbatussauda yang dioleskan ke kulit juga dilaporkan dapat menyembuhkan reaksi alergi kulit akibat dermatitis kontak. Di sisi lain, jintan hitam juga memberikan kesan sebagai obat herbal yang bisa mengobati berbagai penyakit.
Berikut manfaat habbatussauda atau jintan hitam jika dilihat dari sisi medis:
1. Mengobati darah tinggi (hipertensi)
Dalam studi berskala kecil, habbatussauda disebut bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Pada studi itu, terlihat adanya penurunan tekanan darah pada subjek yang diteliti, setelah mengonsumsi ekstrak habbatussauda selama 8 minggu.
Kendati demikian, efektivitas dan keamanan obat herbal ini secara klinis belum diketahui.
2. Mengobati kolesterol tinggi
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh. Namun jika berlebihan, bisa menyebabkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung. Beberapa studi menunjukkan jika jintan hitam ini bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik.
3. Menjaga kadar gula darah
Gula darah tinggi adalah salah 1 tanda penyakit diabetes. Gejalanya bisa berupa sering haus, mudah lelah, dan kesulitan untuk berkonsentrasi. Diabetes yang tak diobati dapat mengakibatkan kerusakan saraf, gangguan penglihatan, serta melambatnya penyembuhan luka.
Sebuah studi mengatakan, mengkonsumsi jintan hitam selama beberapa minggu terlihat bisa mengurangi kadar gula darah dan resistensi insulin. Efek habbatussauda ini diduga baik untuk penyakit diabetes, akan tetapi data klinis yang didapat sejauh ini belum bisa memastikan hal tersebut.
4. Memiliki efek antiradang
Salah satu efek habbatussauda yang diyakini baik untuk kesehatan yakni kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Penelitian klinis skala kecil selama 3 bulan pada penderita asma menunjukkan jika habbatussauda bisa mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asma.
Studi lain menunjukkan bahwa obat herbal ini mampu membantu mengatasi penyakit lain akibat peradangan, seperti sinusitis, alergi, dan radang sendi.
5. Melawan infeksi
Habbatussauda juga memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal itu dibuktikan dari suatu penelitian yang menunjukkan bahwa obat ini mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Habbatussauda juga terlihat dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu melawan infeksi.
6. Melindungi hati
Baca Juga : Habbatussauda Diteliti Sebagai Obat Covid-19, Ini Khasiatnya
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan jintan hitam bisa mencegah kerusakan organ hati. Manfaat itu terkait dengan kandungan antioksidan pada jintan hitam yang memiliki fungsi antiperadangan.
7. Mencegah kanker
Thymoquinone merupakan senyawa aktif yang terkandung dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan memiliki efek antikanker. Pada beberapa penelitian terhadap hewan, thymoquinone bisa mengurangi ukuran tumor ganas. Uji laboratorium juga menunjukkan bahwa thymoquinone secara efektif dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
8. Meningkatkan kualitas sperma
Bagi pria perokok berat, kandungan nikotin dan racun lainnya dalam rokok telah lama diketahui mengurangi kelincahan sperma untuk berenang (motilitas) dan juga memengaruhi bentuk normalnya. Nikotin memunculkan dampak negatif pada struktur jaringan testis.
Kelainan pada sperma dan testis adalah faktor risiko penting dari masalah kesuburan pria. Sebuah penelitian asal University of Malaysia tahun 2014 dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine melaporkan jika minyak habbatussauda ternyata dapat meningkatkan kualitas sperma dan menunjang struktur jaringan organ testis yang lebih baik.
Efek samping dari habbatussauda:
Secara umum, saat digunakan dalam jumlah kecil untuk memasak, minyak jintan hitam kemungkinan besar aman bagi kebanyakan orang. Namun, ada juga beberapa efek samping habbatussauda yang harus diwaspadai:
1. Mual
Penggunaan jangka pendek obat herbal ini selama 3 bulan atau kurang belum dikaitkan dengan efek samping yang serius. Namun, dalam sebuah penelitian dari Journal of Pharmacopuncture, mengonsumsi 1 sendok teh (5 ml) minyak jintan hitam per hari selama 8 minggu memang memberikan efek samping yang menyebabkan mual dan kembung pada beberapa orang. Jika mual dan kembung berlanjut, maka sebaiknya segera diskusikan dengan dokter.
2. Bisa bereaksi dengan obat lain
Salah satu kekhawatiran dari efek samping habbatussauda yakni setelah dikonsumsi adalah interaksinya dengan obat tertentu. Minyak jintan hitam disebut bisa memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan.
Jika mengalami gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat yang memengaruhi pembekuan darah, hindari mengonsumsi minyak jintan hitam. Selain itu, berhenti minum minyak jintan hitam setidaknya 2 minggu sebelum operasi yang dijadwalkan.
Mungkin juga minyak jintan hitam itu bisa berinteraksi dengan banyak obat umum, seperti beta-blocker. Mengutip laporan dari Drug and Metabolism Letter, ada beberapa obat-obatan umum yang dapat terpengaruh termasuk warfarin dan beta-blocker seperti metoprolol.
3. Membahayakan ginjal
Mengonsumsi terlalu banyak minyak jintan hitam juga dapat membahayakan ginjal sebagai efek samping. Dalam 1 kasus yang dilaporkan di Journal of Integrative Medicine, seorang wanita dengan diabetes tipe 2 dirawat di rumah sakit karena gagal ginjal akut setelah mengonsumsi 2–2,5 gram kapsul habbatussauda setiap hari selama 6 hari.
Namun, penelitian lain belum menunjukkan efek negatif pada kesehatan ginjal. Faktanya, beberapa penelitian itu bahkan menunjukkan bahwa minyak jintan hitam memiliki efek perlindungan pada fungsi ginjal.
Jadi, bagi kalian yang memiliki masalah ginjal saat ini, disarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi habbatussauda.
4. Membahayakan kehamilan
Terlalu banyak mengkonsumsi habbatussauda juga bisa menyebabkan bahaya kandungan. Karena penelitian yang terbatas, wanita yang sedang hamil atau menyusui juga sebaiknya menghindari penggunaan minyak habbatussauda, kecuali dalam jumlah sedikit sebagai penyedap masakan sesekali.
Dikhawatirkan, efek samping habbatussauda malah membahayakan kehamilan. Secara keseluruhan, diperlukan lebih banyak penelitian tentang keamanan minyak jintan hitam pada manusia, terutama untuk penggunaan jangka panjang.