Studi Terbaru Beberkan Kafein Bikin Otak Tetap Aktif saat Tertidur
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
12 - Jun - 2025, 08:15
JATIMTIMES - Kafein pada kopi dan teh punya efek yang bisa bertahan hingga 6 jam dalam tubuh. Karena itu, dalam studi terbaru, tidak disarankan untuk mengonsumsi kopi setelah sore hari.
Hal ini dibeberkan Ilmuwan muda Felix Zuhendri PhD lewat media sosialnya di Instagram. Sebelum adanya studi terbaru ini, Felix mengatakan selama ini tidak mengonsumsi kopi di atas pukul 15.00 WIB.
Baca Juga : Berita Duka, Vokalis The Beach Boys, Brian Wilson Meninggal Dunia
“Studi terbaru ini memperkuat alasan kenapa gua menghindari kopi dan teh di atas jam 15.00 WIB,” ungkap Felix, Kamis (12/6/2025).
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada Biologi Komunikasi pada 30 April 2025 lalu, dilibatkan 40 partisipan orang dewasa yang sehat untuk menghabiskan dua malam tanpa henti di laboratorium tidur.
Pada satu malam, para partisipan mengonsumsi 200 miligram kafein (setara dengan sekitar dua cangkir kopi) beberapa jam sebelum tidur. Kemudian pada malam lainnya, mereka diberi plasebo.
“Terlihat perbedaan yang signifikan terutama pada fase tidur non-rapid eye movement (REM) dan rapid eye movement. Kafein itu terlihat menggeser fase otak ke tempat yang tidak seharusnya pada saat tidur,” ungkap Felix.
Kafein membuat otak tetap berada dalam kondisi kewaspadaan yang tinggi setelah mereka menutup mata. Para peneliti menemukan untuk kali pertama, jika stimulan mendorong otak ke dalam kondisi “kritis”, membuatnya lebih terjaga, waspada, dan reaktif daripada yang seharusnya saat tidur.
Meskipun hal ini berguna di siang hari untuk konsentrasi, kondisi ini bisa mengganggu istirahat di malam hari. Otak tidak akan rileks atau pulih dengan baik.
Baca Juga : Tradisi Unik Sambut Jemaah Haji di lndonesia, dari Gentong Air hingga Ratiban
Efeknya sangat kuat selama tidur non-REM, yakni tahap dalam yang penting untuk memori dan pemulihan kognitif. Selain itu, para peneliti mengamati perubahan pola gelombang otak, di mana gelombang lambat yang terkait dengan istirahat yang dalam dan restoratif berkurang...