Cerita Mahasiswa STIE Malangkuçeçwara Sukses Magang 1 Tahun di Jepang : Punya Tabungan Hingga 2 Digit
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
04 - Jun - 2025, 07:36
JATIMTIMES - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara atau yang dulu Akademi Bank Malang (ABM), Chintami Putri Aurelia Watungadha dan Fransiska Prisilia Within, berhasil menyelesaikan program magang internasional di Jepang selama satu tahun. Prestasi ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja lintas negara yang berharga, tetapi juga menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Perjalanan magang Fransiska dimulai setelah mereka mendapat rekomendasi dari Chintami. Dan Fransiska mempunyai seorang teman bernama Eki, yang sebelumnya mengikuti program student exchange ke Jepang. Eki mengajak mereka untuk bergabung dalam program magang tersebut, yang tidak hanya tentang bekerja, tetapi juga belajar bahasa Jepang.
Baca Juga : Ekspor 8 Ribu Pasang Alas Kaki ke Kuwait, Bank Jatim Support Nasabah Binaan
"Awalnya, Eki ngajak kita berangkat bareng ke Jepang. Kita mulai belajar bahasa Jepang selama sekitar 10 bulan, mulai dari nol. Setelah itu, kami berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan Jepang," ungkap Fransiska.
Namun, perjalanan mereka untuk menuju Jepang tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi proses dokumen dan asah kemampuan yang memakan waktu hampir setahun sebelum akhirnya bisa berangkat sekitar Maret 2024. Begitu tiba di Jepang dan mendapatkan perusahaan, mereka ditempatkan di daerah yang jauh dari perkotaan, memaksa mereka untuk hidup mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan yang sebagian besar dihuni oleh warga lansia.
Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah beradaptasi dengan kehidupan di perkampungan yang jauh dari fasilitas perkotaan. Mereka belajar hidup mandiri dengan berhemat, karena jarak yang jauh dari pusat perbelanjaan membuat mereka terbiasa belanja di minimarket, yang memberikan peluang untuk menabung lebih banyak.
Selain itu, magang di Jepang mengajarkan mereka banyak hal, salah satunya adalah kedisiplinan yang tinggi. "Di Indonesia, kita sering kali terlambat, apalagi di Malang. Tapi di Jepang, kami harus selalu hadir di tempat kerja minimal setengah jam sebelum jam kerja dimulai, yang artinya disiplin waktu jadi sangat penting," jelas Fransiska...