Malam Tasyakuran Hardiknas 2025: Pemkot Kediri Diganjar Kota dengan Residu Data Pendikan Terendah
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Dede Nana
28 - May - 2025, 07:09
JATIMTIMES – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri kembali meraih penghargaan di tingkat nasional. Kali ini, Kota Kediri diganjar sebagai Kota dengan Residu Data Pendidikan Terendah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Arifatul Choiri Fauzi dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan pada Malam Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, di Jakarta Pusat Senin, (26/05/2025).

Penghargaan tersebut, menurut Anang Kurniawan, diberikan karena Kota Kediri berhasil menunjukkan konsistensi dalam menyajikan data pendidikan yang akurat dan sesuai kondisi riil di lapangan. Mulai dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sarana dan prasarana (Sarpras), hingga data sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga : Terjunkan Tim Keswan, Distan-KP Kota Batu Tak Temukan Kasus Berat pada Hewan Kurban
“Kota Kediri ini se-Indonesia dalam pengisian data itu antara data yang real di lapangan dengan yang diinput itu tingkat residunya terendah. Kita selama ini benar-benar menyusun data sesuai kondisi di lokasi, juga sesuai arahan kementerian,” ujar Anang.
Ia juga menegaskan bahwa pemenuhan standar data ini membawa manfaat besar, baik bagi perencanaan program kementerian maupun dalam penyaluran bantuan.
“Manfaatnya, pertama, kementerian tahu bahwa profil Dinas Pendidikan Kota Kediri itu sudah sesuai harapan. Kedua, ketika ada program atau usulan dari daerah, mereka yakin bahwa Kota Kediri memang layak untuk diberikan bantuan,” jelasnya.
Anang menegaskan dalam penyusunan data, Dinas Pendidikan Kota Kediri tidak hanya sekedar menginput data. Tapi juga telah melalui verifikasi dan monitoring pendukung, untuk memastikan keabsahan dari data tersebut.
“Data yang kita usulkan tidak serta-merta disetujui. Ada proses verifikasi, ada monitoring dan evaluasi di lapangan. Jadi ini membuktikan bahwa data kita memang kredibel,” pungkasnya...