Gubes UB Ungkap Indonesia Masih Tertinggal dalam Pengembangan Teknologi Enzim 

Editor

A Yahya

27 - May - 2025, 06:38

Prof. Aji Sutrisno, seorang profesor di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) (Anggara Sudiongko/MalangTimes)


JATIMTIMES - Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya alam, masih tertinggal jauh dalam pengembangan teknologi enzim. Hal ini diungkapkan Prof. Aji Sutrisno, seorang profesor di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) yang ahli dalam bidang Teknologi Enzim. Ia menyampaikan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan enzim, Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan industri enzim.

"Teknologi enzim sudah berkembang pesat di luar negeri, namun di Indonesia, kita masih sangat tertinggal. Kebutuhan enzim di dalam negeri sangat besar, namun kita masih kesulitan untuk memproduksi enzim secara mandiri," ujar Prof. Aji Sutrisno. 

Baca Juga : Serahkan SK CPNS, Wali Kota Malang: Etika Birokrasi Jadi Fondasi Pelayanan Publik

Ia menegaskan bahwa meskipun enzim memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai sektor industri, termasuk pangan, pertanian, dan pengelolaan lingkungan, kendala utama yang dihadapi Indonesia adalah keterbatasan riset dan pengembangan teknologi untuk memproduksi enzim dalam negeri.

Menurut Prof. Aji, enzim merupakan bagian dari tubuh makhluk hidup dan memiliki proses yang ramah lingkungan, dengan suhu yang relatif rendah dan pH netral. Namun, pengembangan teknologi ini di Indonesia masih jauh dari harapan. "Kita hanya mampu mengisolasi dan memurnikan enzim, namun kita belum bisa mengidentifikasi struktur enzim secara mendalam seperti negara-negara maju. Itu adalah masalah besar," tegasnya.

Meskipun ada beberapa kemajuan, Prof. Aji mengingatkan bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor enzim. Pada 2017, Petrosida bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk mulai mengembangkan produksi enzim, namun proses tersebut masih berjalan lambat dan perlu percepatan. "Ini adalah langkah awal, tetapi kita harus menyadari bahwa prosesnya sangat panjang dan masih sangat jauh untuk mencapai kemandirian dalam produksi enzim," lanjut Prof. Aji.

Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan sektor industri adalah kunci untuk mendorong kemajuan dalam teknologi enzim. "Kita butuh lebih banyak peneliti yang fokus pada berbagai enzim dan aplikasinya. Tanpa kolaborasi yang erat, Indonesia akan semakin tertinggal," tegasnya.

Selain itu, Prof...

Baca Selengkapnya


Topik

Pendidikan, ub, prof aji sutrisno, teknologi enzim, impor enzim,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette