Bupati Ipuk Bekali ASN Banyuwangi Wawasan City Branding, Tingkatkan Motivasi dan Kinerja
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Dede Nana
22 - May - 2025, 07:20
JATIMTIMES – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berupaya menyegarkan kembali motivasi dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menghadirkan pakar marketing Yuswohadi untuk memberikan wawasan city branding.
"Semangat kita untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk merecharge-nya, perlu disuntik dengan ilmu dan wawasan baru agar ada kesamaan persepsi sehingga lahir inovasi," ujar Bupati Ipuk.
Baca Juga : Akhirnya, Bupati Sanusi Lantik Kepala Inspektorat Nurcahyo Menjadi Pj Sekda Kabupaten Malang
Program pembekalan tersebut diikuti antara lain; PJ. Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian hingga para camat.
Bupati Ipuk menuturkan city branding menjadi penting karena Banyuwangi selama ini telah berhasil mengubah branding dari kota santet, menjadi daerah yang dikenal luas karena pariwisatanya. "Namun citra ini akan hilang jika tidak dirawat dan terus diperbaharui dengan benar,” tambahnya.
Selain itu, city branding juga untuk memperkuat identitas daerah, sehingga bisa meningkatkan potensi. “Apabila potensi daerah akan dikenal luas, maka akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakatnya,” tambah Ipuk.
Sementara Pakar Marketing Yuswohadi, menyatakan city branding memiliki tujuan yang terangkum dalam rumusan TTTI (Touris, Trade, Talent, Investor). Branding yang tepat akan menghadirkan kunjungan (tourist). Dengan adanya kunjungan wisatawan akan memicu munculnya perdagangan (trade), investor hingga para talenta (talent) yang akan mengembangkan daerah tersebut. Namun, juga berlaku sebaliknya, dengan perdagangan yang telah ada, akan menghadirkan investor dan talenta yang juga bisa menarik kunjungan.
“Empat hal tersebut bisa saling mempengaruhi satu sama lain yang nantinya akan saling menghasilkan imbal balik. Dengan terwujudnya empat hal inilah, maka Pembangunan daerah akan bergerak maju dan melahirkan kesejahteraan,” terang penulis buku ‘Global Chaser’ itu.
Untuk menentukan city branding tersebut, lanjut pria yang juga menuliskan buku Millenial Kills Everything itu, perlunya positioning suatu dearah. Positioning tersebut diambil dari kondisi dan potensi daerah yang ada...