JATIMTIMES - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang terus mematangkan persiapan jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) IX Jawa Timur. Dalam pelaksanaannya nanti, Disporapar menargetkan untuk dapat meraih empat sukses.
Keempat sukses tersebut yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sukses akuntabilitas administrasi pertanggungjawaban. Sebab dalam hal ini, selain bertindak sebagai tuan rumah, Kota Malang juga turut sebagai peserta.
Baca Juga : 3.120 Calon ASN PPPK Pemkab Malang Segera Dilantik, Ditarget Akhir Mei 2025
"Sehingga, selain suksesnya acara (Porprov IX) Jawa Timur, kita juga berharap prestasi dapat diraih dengan sukses. Ada targetnya," ujar Kepala Disporapar, Baihaqi, Jumat (23/5/2025).
Untuk prestasi sendiri, Kota Malang menargetkan bisa meraih 427 medali. Diantaranya 162 medali emas, 131 medali perak dan sebanyak 134 perunggu.
"Target realistis bisa di posisi runner up terbaik. Kalau mimpi, kami bermimpi bisa menggeser Surabaya," imbuh Baihaqi.
Lalu, pihaknya juga berharap agar ajang olahraga bergengsi se Jawa Timur tersebut bisa turut memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Kota Malang. Termasuk bagi kalangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Untuk ini, kami menindaklanjuti saran dari teman-teman anggota dewan, yakni agar ajang Porprov dapat memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat terutama UMKM," tuturnya.
Sedangkan dari sisi kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) sampai saat ini juga terus dimatangkan. Bahkan secara keseluruhan telah hampir rampung.
Baca Juga : Tak Ingin Dianggap Main Mata, Arema Ingin Bungkam Andre Rosiade dengan Kemenangan
"Saya sampaikan, kalau dari sisi sebagai tuan rumah, sarpras, venue, sudah hampir selesai. Gajayana tinggal pengecatan, kalau GOR Ken Arok hanya perbaikan lantai," imbuhnya.
Sedangkan dari kesiapan cabang olahraga (cabor), pihaknya hanya tinggal menunggu kelengkapan sejumlah alat. Jika diprosentase, kesiapan alat cabor telah mencapai 70 persen.
"Yang tinggal 30 persen itu, ada beberapa alat yang memang belum datang. Ada yang kustom, lalu ada juga yang impor. Seperti sambo itu, ternyata ada alatnya yang butuh dari Pakistan, lalu seperti stick billiard juga," pungkasnya.