AJI- UNESCO Berikan Training, Tingkatkan Pemahaman Persma Akan Tantangan Serta Resiko Digital
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - May - 2025, 03:49
JATIMTIMES - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia berkolaborasi dengan Forum Alumni Aktivis Pers Mahasiswa dan didukung oleh UNESCO menggelar training bertajuk Practical MIL Workshops for the Student Press Associations.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari 4-5 Mei 2025 bertempat di kampus IAIN dan UNISKA Kota Kediri tersebut diikuti sedikitnya 160 mahasiswa perwakilan dari lembaga pers mahasiswa di Indonesia.
Baca Juga : Jalan dan Irigasi Tembakau: Jejaring Baru dari DBHCHT untuk Tani Blitar
Kegiatan ini diselenggarakan karena mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang memiliki tanggungjawab sebagai lokomotif perubahan. Sedangkan pers adalah institusi sosial yang memiliki fungsi penting sebagai lembaga kontrol melalui lalu-lintas informasi. Sehingga istilah Pers Mahasiswa memiliki makna kebangkitan untuk kembali ke gelanggang perjuangan melawan tirani penindasan.

Ketua Umum AJI Indonesia, Nany Afrida mengatakan tujuan training tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran pers mahasiswa terhadap tantangan serta risiko yang dihadapi di era digital, termasuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi, keamanan digital, dan perlindungan data pribadi.
“Nanti kita membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis untuk melindungi diri dari ancaman digital maupun fisik, serta membangun sistem keamanan yang mendukung keberlanjutan kerja-kerja jurnalistik pers mahasiswa,” jelas Nany.
Nany menambahkan, tak hanya memberikan keterampilan untuk melindungi diri, para peserta juga diberikan materi untuk memperluas pemahaman tentang pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan misinformasi, disinformasi, dan ujaran kebencian di ruang digital, serta bagaimana pers mahasiswa dapat berperan aktif dalam menangkalnya.
“Training praktis ini dirancang dengan pendekatan partisipatif dan aplikatif, yang menekankan pada penguatan kapasitas pers mahasiswa dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Literasi Media dan Informasi (MIL) dalam kerja jurnalistik mereka,” imbuh Nany.
Adhar Muttaqin salah satu trainer menyampaikan bahwa keberadaan Pers Mahasiswa tak lagi bisa dibedakan dengan Pers Umum...