JATIMTIMES - Taman Zakat kembali menggerakkan aksi kemanusiaan di pedalaman Madura melalui Ekspedisi Penyaluran Al-Qur’an. Dalam ekspedisi kali ini, ratusan santri di berbagai musala, langgar, dan masjid di Kabupaten Pamekasan menerima mushaf Al-Qur’an baru untuk mendukung proses belajar mengaji mereka. Mushaf yang disalurkan menggantikan Al-Qur’an lama yang telah lusuh, robek, atau tidak lagi layak pakai.
General Manager Taman Zakat, Ziyad, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lembaganya dalam memperkuat pendidikan Al-Qur’an di daerah pelosok.
Baca Juga : Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri Jadi Tuan Rumah Bahtsul Masail ke-25, Isu Kebangsaan Mengemuka
“Kami melihat langsung kondisi mushaf yang digunakan para santri. Banyak yang sudah tidak layak, tetapi tetap mereka gunakan dengan penuh ketekunan. Karena itu, menyediakan mushaf baru bagi mereka bukan sekadar bantuan, tetapi investasi untuk lahirnya generasi Qur’ani,” ungkapnya.
Proses pendistribusian dilakukan dengan persiapan selama satu bulan sebelumnya. Tim Taman Zakat bersama relawan lokal melakukan pendataan dan survei untuk menentukan titik yang paling membutuhkan.
Setelah tujuh lokasi dipastikan, tim turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan penerima manfaat dan kondisi kebutuhan di setiap tempat.
Tujuh titik tersebut tersebar di Kecamatan Batumarmar, Kadur, Proppo, dan Tlanakan, mulai dari Mushollah Al Hijrah di Lesong Daya, Masjid Miftahut Taufiq dan Masjid Al Karomah di Kadur, hingga Mushollah Al Istiqomah serta sejumlah langgher di Tlanakan.
Ziyad mengaku terharu melihat sambutan para santri saat menerima mushaf baru.
Baca Juga : Wisata Bromo dan Ranu Regulo Tetap Dibuka, Pasca Erupsi Semeru
"Mereka menyambut mushaf dengan wajah cerah dan penuh syukur. Ada santri yang langsung membuka halaman pertama untuk membaca, seolah tidak sabar memulai kembali pelajaran mereka. Momen itu menguatkan kami bahwa program ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Bagi Taman Zakat, menyediakan mushaf yang layak berarti memberikan kenyamanan dan semangat baru bagi santri untuk belajar, menghafal, dan mendalami Kalamullah. Ziyad berharap, ekspedisi ini menjadi bagian dari lahirnya lebih banyak penghafal Al-Qur’an dari berbagai pelosok Indonesia.
"Setiap mushaf yang kami salurkan adalah doa agar para santri kelak menjadi cahaya bagi umat, bangsa, dan masyarakat luas,” tambahnya.