JATIMTIMES - 100 siswa Sekolah Rakyat (SR) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Batu segera memulai pembelajaran pada 1 Agustus 2025 mendatang. Mulai hari ini Senin (14/7/2025), ratusan siswa sudah dilakukan pelepasan ke asrama SR di UPT PPSPA untuk memulai berbagai kegiatan pembiasaan dan pengenalan.
Suasana haru mewarnai perpisahan orang tua dengan siswa peserta sekolah rakyat. Tangis orang tua dan siswa pecah jelang peserta diserahkan ke para wali asuh dan wali asrama serta tenaga pendidik sekolah rakyat.
Baca Juga : MATSAMA di MAN 2 Kota Malang: Awali Tahun Ajaran Baru dengan Semangat Adaptasi dan Prestasi
"Mulai pelepasan secara simbolis orang tua menitipkan ke sekolah rakyat, cek kebugaran dan perkenalan seluruh fasilitas sekolah dan asrama, selanjutnya sesi malam family time, anak-anak di sini saling berkenalan, intinya adalah pembiasaan awal," jelas Kepala Sekolah Rakyat Kota Batu Yulianah saat ditemui, Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan, pembelajaran aktif belum dilakukan selama masa pembiasaan. Tujuannya agar siswa dibuat nyaman dengan lingkungan asrama serta mulai mengakrabkan dengan teman sebaya yang sebelumnya dari berbagai wilayah di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Sementara, utamanya selama masa pembiasaan dan pembelajaran di tahap awal siswa tidak diperkenankan membawa alat komunikasi atau gadget maupun uang saku. Semua fasilitas makan dan minum disediakan dari asrama. Meski begitu, para peserta diperkenankan untuk dijenguk oleh orang tua masing-masing yang mana jadwal akan dikoordinasikan dengan pihak tenaga pendidik SR.
"Siswa bisa dijenguk oleh orang tuanya. Tetapi ada mekanismenya sendiri nanti. Kalau pekan ini di hari Minggu saat jam bebas ada kelonggaran, yang terpenting tidak mengganggu pembelajaran," jelasnya.
Dikatakan Yulianah, Sekolah Rakyat di Kota Batu mendapat siswa sebanyak 100 orang, dengan 54 dari Kota Batu, sisanya dari sejumlah wilayah Kabupaten Malang seperti Wagir, Pujon, Ngantang, Dau, hingga Poncokusumo. Terdiri dari 51 siswa putri dan 49 putra.
Saat ini, Sekolah Rakyat di Kota Batu diisi 11 tenaga pendidik (Tendik) mayoritas dari Kota Batu, ditambah rekrutmen PAN-RB dari sejumlah daerah seperti Probolinggo, Kediri, Madiun. Ditambah satu orang operator, satu wali asrama dan satu wali asuh.
Baca Juga : Tim Pengabdian UM Gelar Pelatihan Kepemimpinan Visioner, Dorong Kepsek Ciptakan Sekolah Unggul
"Siswa sebelumnya sudah menjalani tes kesehatan dan tidak ditemukan kendala. Kemudian hari ini cek kebugaran di Puskesmas Sisir bekerja sama dengan Dinkes. Siswa akan berkegiatan di asrama sampai pukul 21.00 WIB jelang tidur dan mulai lagi setiap hari pukul 4.00 pagi," terang Yulianah.
Terkait dengan fasilitas, Wali Kota Batu Nurochman memastikan seluruhnya sudah layak ditempati dan siap digunakan untuk pembelajaran. Mulai dari ruang makan, kamar tidur asrama, kamar mandi yang bersih, juga ruang belajar.
"Alhamdulillah fasilitas sudah siap semua anak-anak tinggal belajar di sini. Kamar siswa relatif ada yang 4-6 satu kamar. Kalau kelas setiap kelasnya 25 siswa dengan 11 tendik sesuai mata pelajaran," jelas Nurochman.