JATIMTIMES- I Made Cahyana Negara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi, menyampaikan rasa duka cita atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Selasa (02/07/2025) lalu.
Menurut Made, musibah yang terjadi kali ini merupakan duka bersama, sekaligus mengingatkan kembali pada semua pihak atas musibah tenggelamnya KMP Yunicee tahun 2021 dan KRI Nanggala 402 saat berlayar di Selat Bali.
”Peristiwa yang sangat menyedihkan, Kami selaku pimpinan lembaga wakil rakyat ikut berduka cita terhadap musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, belum hilang di ingatan kita musibah KRI Nanggala 402, sekarang KMP Tunu Pratama Jaya menyusul,” ujar Made Cahyana Negara, pada Jumat (4/07/2025).
Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut menuturkan, selain faktor cuaca, peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya ini menjadi pembelajaran bersama utamanya faktor keamananan dan keselamatan dalam pelayanan jasa penyeberangan.
Perawatan kapal menjadi hal yang wajib diperhatikan dan dilaksanakan secara berkala untuk menjamin keamanan bersama, mengingat KMP Tunu Pratama Jaya tergolong kapal tua berusia 29 tahun yang masih beroperasi hingga sekarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ini adalah salah satu kapal buatan tahun 2010 dengan kapasitas muatan lebih kurang 955 , yang dikelola operator swasta PT. Raputra Jaya yang melayani rute penyeberangan Ketapang- Gilimanuk.
”Seperti yang disampaikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, Kita berharap kepada seluruh stakeholder terkait transportasi untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi yang ada, sehingga keselamatan dari seluruh awak dan penumpang yang ada terjamin dan jangan sampai terjadi lagi musibah seperti ini,” tambahnya.
Baca Juga : Diogo Jota Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun, Dunia Sepak Bola Berduka
Made Cahyana menambahkan, pemerintah daerah bergerak cepat melalui dinas / instansi terkait sudah terlibat penuh dalam proses penanganan musibah KMP Tunu Pratama Jaya, baik fasilitas sarana prasarana dan tenaga medis serta sejumlah armada ambulance sudah disiagakan.
RSUD Blambangan Banyuwangi juga telah menyiapkan ruang khusus bagi para korban yang membutuhkan tindakan medis. Tenaga kemanusiaan di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dan Tagana Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi juga turut aktif membantu tim evakuasi.
”Pemerintah daerah turut aktif dalam penanganan tragedi KMP Tunu Pratama Jaya,” pungkas Made.