JATIMTIMES - Warga Kota Malang dibuat heboh dengan kabar matinya sejumlah ikan koi di akuarium Taman Adipura, Jalan Semeru, Kecamatan Klojen. Peristiwa tersebut viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari netizen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa ikan-ikan koi mati akibat matinya aliran listrik. Padamnya listrik menyebabkan aerator tidak berfungsi dan suplai oksigen ke dalam akuarium terputus selama beberapa jam.
Baca Juga : Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Bank Jatim Serahkan 455 Tenda Portabel untuk UMKM
“Kami sudah cek CCTV yang mengarah ke lokasi. Saat itu memang aliran listrik mati dan menyebabkan aerator tidak berfungsi. Akibatnya, ikan koi tidak mendapatkan suplai oksigen selama beberapa jam,” ujar Rahman, Senin (7/7/2025).
Dari hasil pengecekan, DLH mencatat sebanyak enam hingga delapan ekor ikan koi ditemukan mati. Pihaknya langsung melakukan penanganan darurat berupa pembersihan dan perbaikan sistem akuarium, termasuk mengevaluasi keseluruhan desain taman berbasis akuarium terbuka.
"Ini bagian dari improvisasi penataan taman agar lebih estetis. Namun kami sadari, perawatan akuarium outdoor memiliki tantangan tersendiri, seperti paparan sinar matahari langsung yang mempercepat tumbuhnya lumut,” tambah Rahman.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal pembangunan, desain akuarium di taman tersebut telah dikonsultasikan dengan ahli dan dirancang agar cocok untuk lingkungan terbuka. Meski begitu, DLH tetap membuka ruang dialog dengan masyarakat, khususnya terkait jenis ikan yang lebih sesuai untuk habitat luar ruang.
“Kami terbuka menerima saran dari masyarakat. Kami harap bisa ada masukan terkait jenis ikan yang cocok untuk taman agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” jelasnya.
Baca Juga : PLN Pastikan Listrik Andal di Penutupan PORPROV Jatim IX 2025 di Stadion Kanjuruhan
Rahman juga memastikan bahwa seluruh taman di jalur protokol Kota Malang telah dilengkapi dengan sistem pengawasan CCTV. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah tindakan vandalisme atau sabotase fasilitas umum.
“Kami sudah pernah mengalami vandalisme di beberapa taman. Saat itu pelakunya berhasil kami identifikasi lewat rekaman CCTV,” tegasnya.
DLH berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran dalam pengelolaan fasilitas taman kota ke depan. Masyarakat juga diajak untuk ikut menjaga kebersihan dan keberlangsungan fungsi taman, serta tidak segan menyampaikan kritik maupun saran melalui kanal resmi DLH atau media sosial.