JATIMTIMES — Aula Terbuka Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dipadati semangat muda pada Sabtu pagi, 12 Juli 2025. Sebanyak 770 mahasiswa resmi dilepas untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025. Di balik prosesi seremonial itu, Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar rutinitas akademik. Ia menyebut KKN sebagai jembatan penting antara dunia gagasan dan realitas sosial.
Mas Ibin menyampaikan, KKN tidak boleh hanya dipahami sebagai kegiatan pengabdian yang bersifat seremonial atau formalitas akademik belaka. Bagi dirinya, KKN justru merupakan “laboratorium hidup” di mana teori diuji oleh fakta lapangan. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus hadir sebagai solutor, bukan pelengkap proyek bantuan.
Baca Juga : Link Live Score Jepang vs China EAFF E-1 2025, Berikut Susunan Pemain Kedua Tim!
"Sebagai intelektual muda, Anda tidak cukup sekadar membantu masyarakat. Anda harus menjadi bagian dari solusi yang berkelanjutan," katanya dalam pidato pembukaan KKN Unisba Blitar 2025. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan harus berbasis data, hasil riset, dan pemahaman yang utuh terhadap persoalan masyarakat.
Kegiatan KKN tahun ini mengusung tema “Penerapan Jiwa Wirausaha dalam Mendukung Koperasi Merah Putih Berlandaskan Nilai-Nilai Islami.” Tema ini, kata Mas Ibin, sangat selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Kota Blitar yang sedang mendorong tumbuhnya ekonomi rakyat berbasis koperasi di tingkat kelurahan.
Ia mengingatkan bahwa koperasi tidak akan hidup tanpa pemantik dari generasi muda. Dalam konteks ini, mahasiswa diharapkan mampu membaca potensi lokal, menggali sumber daya, dan mendorong masyarakat untuk berdaya. "Libatkan warga. Bangun dialog. Rancang program yang bisa diteruskan setelah kalian kembali ke kampus," ujarnya.
Di hadapan para camat, lurah, dan pimpinan OPD yang turut hadir, Mas Ibin mengajak semua elemen untuk menyambut mahasiswa KKN sebagai mitra pembangunan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah, kampus, dan masyarakat. “Keberhasilan KKN bukan hanya diukur dari seberapa banyak laporan ditulis, tapi seberapa besar dampaknya terhadap masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unisba Blitar Dr. H. Soebiantoro, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN bukan sekadar tugas akhir perkuliahan, melainkan bentuk konkret pengabdian kepada masyarakat. Ia menyebut 770 mahasiswa yang diterjunkan—terdiri dari 718 peserta KKN reguler dan 52 peserta konversi—akan menyebar di 21 kelurahan di tiga kecamatan Kota Blitar: Sukorejo, Sananwetan, dan Kepanjenkidul.
Soebiantoro menuturkan, mahasiswa akan mengembangkan model pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis koperasi yang tidak hanya mencari laba, tapi juga menciptakan maslahat. Ia berharap, KKN menjadi ajang mahasiswa untuk melatih sensitivitas sosial, kreativitas kewirausahaan, dan integritas akademik.
“Kami ingin mahasiswa menjadi wirausahawan sosial. Tidak hanya bisa membuat produk, tapi bisa menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” ujarnya.
Dari sisi akademik, Kepala LPPM Unisba Blitar, Dr. Denok Wahyudi, menjelaskan bahwa penyusunan tema KKN tahun ini mempertimbangkan sinergi antara potensi lokal, program strategis pemerintah, serta nilai-nilai Islami. Ia menyebut program Koperasi Merah Putih menjadi titik temu antara dunia akademik dan dunia nyata pembangunan ekonomi rakyat.
Baca Juga : Siap Fasilitasi Seniman, Wali Kota Malang Dukung Musik Sebagai Gerakan Ekonomi
“Melalui KKN, kami dorong mahasiswa untuk memahami masalah di masyarakat secara mendalam, kemudian merancang solusi yang sesuai, tepat guna, dan punya nilai keberlanjutan,” kata Denok.
Dari data yang disampaikan LPPM, Fakultas Ekonomi tercatat mengirimkan peserta terbanyak untuk KKN reguler dengan 239 mahasiswa. Disusul oleh Fakultas Teknologi dan Informatika (165), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (142). Untuk skema konversi, peserta terbanyak berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Selama satu bulan ke depan, tepatnya dari 14 Juli hingga 15 Agustus 2025, para mahasiswa akan hidup berdampingan dengan warga, menyusun program kerja, dan mengintegrasikan nilai akademik dengan kebutuhan masyarakat. Mas Ibin berharap, sepulang dari KKN nanti, para mahasiswa tidak hanya membawa cerita, tetapi juga pengalaman yang membentuk watak kepemimpinan dan daya juang.
“Saya percaya, Anda semua adalah bagian dari generasi penerus yang akan membangun Blitar dengan semangat inovatif, solutif, dan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur bangsa,” kata Mas Ibin menutup sambutannya.
KKN Unisba Blitar 2025 bukan sekadar pelaksanaan tugas akademik. Ia menjadi cermin bagaimana pendidikan tinggi dan pemerintah daerah bisa bersinergi dalam merawat akar pembangunan dari bawah. Sebuah bentuk jurnalisme pengabdian yang tidak selesai di laporan akhir, tetapi terus tumbuh dalam ingatan masyarakat.