JATIMTIMES — Sebuah ruang literasi bernapas nasionalisme resmi hadir di jantung Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. Bertajuk Pojok Baca Soekarno, fasilitas ini menjadi hasil kolaborasi strategis antara Unisba Blitar dan UPT Perpustakaan Bung Karno.
Peluncurannya digelar pada Kamis, 10 Juli 2025, di ruang Perpustakaan Unisba, disaksikan jajaran pimpinan kampus, perwakilan UPT Perpustakaan Bung Karno, serta mahasiswa.
Baca Juga : Inovatif, Limbah Jamu Disulap Mahasiswa Malang Jadi Permen Herbal Ternak
Kerja sama ini bukan sekadar pengadaan fasilitas baca. Lebih dari itu, ia menjadi langkah konkret Unisba dalam memperkuat literasi sejarah dan menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda kampus. Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan Unisba Blitar, Yusniarsi Primasari, menyampaikan bahwa Pojok Baca Soekarno diharapkan bisa menjadi ruang refleksi sekaligus ruang dialog atas nilai-nilai perjuangan yang diwariskan Sang Proklamator.
“Bung Karno bukan hanya sosok historis. Ia adalah sumber inspirasi yang kaya akan nilai-nilai kebangsaan, integritas, dan pemikiran kebudayaan,” ujar Yusniarsi.
Menurutnya, pojok baca ini tak hanya menyuguhkan koleksi buku dan arsip. Di dalamnya tersimpan literatur yang dikurasi secara khusus, mulai dari biografi Bung Karno, pidato kenegaraan, tulisan ideologis, hingga dokumentasi visual yang merekam jejak perjuangan tokoh besar bangsa itu. Semua koleksi disusun untuk menjangkau nalar kritis mahasiswa dan mendekatkan mereka pada pemikiran asli Bung Karno.
UPT Perpustakaan Bung Karno Blitar yang menjadi mitra dalam pengadaan koleksi menyambut baik kerja sama ini. Perwakilan lembaga tersebut menilai, inisiatif dari Unisba Blitar merupakan bentuk perluasan akses publik terhadap warisan intelektual Bung Karno yang selama ini tersimpan dalam ruang arsip kenegaraan.
“Ini bentuk pengabdian kampus pada sejarah bangsa. Harapan kami, pojok baca ini bisa ditiru oleh perguruan tinggi lain,” ungkapnya.
Pojok Baca Soekarno diproyeksikan menjadi ikon literasi baru di lingkungan Unisba Blitar. Ia akan menjadi medium pembelajaran yang tak kering dari konteks kebangsaan. Selain sebagai fasilitas baca, ruang ini juga akan menjadi wadah penyelenggaraan diskusi rutin, kajian literatur, serta forum reflektif yang melibatkan sivitas akademika.
Baca Juga : Dispendukcapil Kabupaten Blitar Musnahkan 42.892 KTP-el Invalid untuk Cegah Penyalahgunaan
Para mahasiswa yang hadir tampak antusias dengan kehadiran ruang baca tersebut. Beberapa menyebut bahwa membaca langsung pidato dan gagasan Bung Karno dari sumber primer memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan inspiratif.
Dalam jangka panjang, program ini menjadi bagian dari pembangunan karakter mahasiswa melalui pendekatan sejarah. Unisba Blitar ingin membuktikan bahwa pembangunan kampus tidak hanya soal fisik dan teknologi, tetapi juga soal memperkuat akar pemikiran dan kesadaran kebangsaan.
Di tengah zaman yang kerap mengaburkan sejarah, Pojok Baca Soekarno hadir sebagai ruang perlawanan intelektual—tempat mahasiswa belajar untuk tidak lupa dari mana bangsa ini berdiri.