JATIMTIMES – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa madrasah dari Kota Malang dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Madrasah Jawa Timur 2025 yang digelar di Jember. Hafidz Shidqie Al Fatih, siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang, berhasil meraih juara dua dalam lomba melukis, mengalahkan puluhan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Capaian ini bukan hanya menjadi bukti keunggulan Hafidz dalam bidang seni rupa, tetapi juga mencerminkan kualitas pembinaan dan perhatian MIN 2 Kota Malang dalam mengembangkan potensi anak-anak di luar ranah akademik. Hafidz tampil menonjol dengan karya lukisnya yang dinilai memiliki keunikan, teknik yang matang, serta mampu menyampaikan pesan visual yang kuat.
Baca Juga : Dr Zakir Naik Kembali Guncang Indonesia, Ribuan Orang Diprediksi Padati Stadion Gajayana Malang
Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan, S.Pd., M.Pd.I., menyampaikan apresiasinya atas prestasi tersebut. Ia menyebut bahwa keberhasilan Hafidz menjadi cerminan bahwa pendidikan madrasah saat ini semakin inklusif dan mendorong perkembangan multidimensi peserta didik.

“Kemenangan ini tidak sekadar soal piala, tapi tentang bagaimana anak-anak madrasah mampu mengekspresikan ide dan imajinasi mereka melalui seni. Ini menunjukkan bahwa siswa kami tidak hanya kuat di akademik, tetapi juga kreatif secara emosional dan estetis,” ujar Nanang saat diwawancarai via WhatsApp, (10/7/2025).
Melihat hasil menggembirakan dari PORSENI tahun ini, pihak madrasah tak ingin berhenti pada selebrasi semata. MIN 2 Kota Malang berencana menerapkan program pembinaan bakat dan minat sejak dini secara lebih terstruktur. Khusus untuk bidang olahraga, madrasah akan bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang serta klub-klub olahraga profesional untuk memperkuat pelatihan anak-anak sejak kelas dua.
“Kami ingin pembinaan tidak hanya bersifat musiman saat mendekati lomba. Akan kami mulai sejak kelas 2, dengan sistematis dan berkesinambungan,” ungkap Nanang.
Tak hanya itu, evaluasi juga akan dilakukan pada jenjang kelas 3 hingga 5 untuk menilai urgensi dibukanya kelas khusus olahraga bagi siswa-siswa yang menunjukkan potensi lebih. Hal serupa juga dirancang untuk bidang seni. Madrasah akan menjalin kemitraan dengan jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), untuk menciptakan pola pembinaan berjenjang yang terintegrasi dari usia dini hingga remaja.
Langkah ini merupakan bagian dari visi besar madrasah untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa secara menyeluruh, bukan hanya untuk mengejar prestasi semata, tetapi juga membangun karakter dan percaya diri siswa melalui kegiatan yang mereka sukai.
Selain program pembinaan, MIN 2 Kota Malang juga menyiapkan bentuk penghargaan bagi siswa-siswi berprestasi. Siswa yang berhasil meraih juara di berbagai kompetisi seperti PORSENI, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), hingga Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), akan diajukan untuk menerima beasiswa melalui Komite Madrasah.
Baca Juga : Mas Dhito Ajak Kapolres Baru Bersinergi Melayani Masyarakat Kabupaten Kediri
“Kami ingin prestasi anak-anak ini dihargai secara nyata. Beasiswa menjadi bentuk motivasi dan apresiasi agar mereka semakin semangat berkarya,” kata Nanang.
Prestasi Hafidz juga menjadi bagian dari narasi besar transformasi madrasah di Indonesia. Di tengah dinamika pendidikan modern, madrasah dituntut tidak hanya unggul dalam ilmu keagamaan, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman melalui pengembangan sains, seni, dan olahraga.
MIN 2 Kota Malang menjadi contoh nyata dari madrasah yang adaptif dan progresif. Dengan berbagai program pembinaan dan kemitraan strategis, mereka menegaskan komitmen untuk mencetak generasi yang utuh: cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, dan kreatif.
Ke depan, madrasah ini bertekad terus membuka ruang-ruang aktualisasi diri bagi siswa agar potensi mereka tidak hanya berkembang di dalam kelas, tetapi juga di panggung-panggung prestasi tingkat regional hingga nasional.