JATIMTIMES - Setelah menjadi daftar pencarian orang (DPO) kasus narkoba selama tiga bulan warga Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang berinisial IF alias Bowo berhasil diamankan Satnarkoba, Polresta Malang Kota. Saat diamankan Bowo didapati membawa jimat dan tisu magic.
Hal tersebut diungkapkan Kasatnarkoba Polresta Malang Kota, Kompol Daky Dzul Qornain saat konferensi pers di depan lobi Polresta Malang Kota, Kamis (26/6/2025). Daky mengatakan Bowo diamankan di rumahnya di kawasan Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. “Bowo ini merupakan residivis, saat diamankan barang buktinya lumayan banyak. Sebanyak tiga ons sabu dan 100 butir Inex,” ucap Daky.
Baca Juga : Bersama Kepolisian, Banser Situbondo Berkomitmen Berantas Perjudian dan Prostitusi
Saat diamankan di rumahnya, Bowo digeledah seluruh tubuhnya didapati beberapa barang bukti. Yakni jimat dan tisu magic yang disimpan pada bajunya.
residivis warga tlogomas, bb diamankan lumayan banyak 3 ons, ada sahu 3 ons 100 inex klip brisi inex berbeda 1 timbangan, “Pada saat lakukan penggeledahan badan di saku ini kedapatan tisu magic dan jimat,” ucap Daky.
Menurut keterangan polisi, tisu magic digunakan untuk sebagai menambah daya tahan tubuhnya. Selain itu barang yang diakui sebagai jimat seperti kuningan terdapat gambar semar dan petruk. “Kalau keterangan dari Bowo itu jimat, jimat ini diakui agar bisa lolos dari kejaran polisi. Faktanya saat digrebek dan lolos,” terang Daky.
Bowo ini sudah menjadi target operasi oleh polisi selama tiga bulan. Saat akan diamankan, Bowo kerap lolos dari target polisi. Diduga adanya faktor dari jimat tersebut. “Bowo ini residivis pengedar dari jaringan lapas. Awalnya kami kesulitan dalam pengembangan, namun kami berhasil mengamankan target operasi,” ujar Daky.
Baca Juga : Senangnya Ratusan Perempuan Bisa Vaksin HPV dan Pap Smear Gratis Polresta Malang Kota
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono pun mengapresiasi kinerja anggotanya, karena sudah menjadi target operasi selama tiga bulan. “Ini target operasi jajaran narkoba, sehingga kami apresiasi, biasanya luput. Bisa dikatakan sampai bawa jimat supaya terhindari,” tegas Nanang.
