free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Kronologi Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Dilaporkan Hilang di Makkah

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

Stik Playstation
Sukardi, jemaah haji asal Kabupaten Malang yang dilaporkan hilang sejak tanggal 28 Mei 2025 saat menjalani serangkaian ibadah di tanah suci Makkah dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Sukardi, jemaah haji asal Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dilaporkan hilang saat menjalani serangkaian ibadah di tanah suci Makkah. Lansia berusia 67 tahun tersebut dilaporkan hilang sejak 28 Mei 2025 atau dua hari setelah tiba di tanah suci.

Sukardi diketahui tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Wali Songo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Hingga saat ini, Selasa (24/6/2025), keberadaan Sukardi masih dalam upaya pencarian dan belum ditemukan.

Baca Juga : Melindungi Guru, Membangun Bangsa: BPJS Ketenagakerjaan Dorong Kepesertaan di Dunia Pendidikan

Ketua KBIHU Wali Songo Muhammad Aminuddin membenarkan informasi hilangnya salah satu jemaahnya saat menjalani serangkaian ibadah haji tersebut. "(KBIHU) Wali Songo Secara keseluruhan jemaahnya ada 190 dengan dua pembimbing. Kloternya (Sukardi) 79 Surabaya," ujarnya saat mengawali pernyataannya saat ditemui awak media, Selasa (24/6/2025).

Aminuddin menyebut, salah satu jemaahnya tersebut dinyatakan hilang pada tanggal 28 Mei 2025. Artinya baru dua hari setelah tiba di tanah suci Mekkah. Sehingga belum menuntaskan serangkaian ibadah haji.

"Di waktu subuh, Pak Sukardi ditahan untuk tidak ikut (salat jemaah) ke Masjidil Haram," terangnya.

Bukan tanpa alasan, Sukardi ditahan untuk tidak ikut rombongannya salat jemaah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada saat itu, Sukardi diketahui mengalami penurunan kemampuan berpikir dan ingatan yang biasanya dialami lansia atau istilah umumnya ialah demensia.

"Mungkin karena sudah tahu keadaannya Pak Sukardi yang kemungkinan setengah demensia, sehingga teman-teman (jemaah lainnya) itu tidak mengambil risiko untuk mengajak Pak Sukardi. Sehingga tetap ditahan dan ditemani satu orang, itu di tanggal 28 Mei (2025)," bebernya.

Pada saat itu, Sukardi sempat ditemani salah satu jemaah lainnya di hotel. Sementara jemaah sekamar lainnya dengan Sukardi berangkat ke Masjidil Haram untuk salat jemaah subuh.

"Ketika pulang (salat subuh berjemaah), ternyata Pak Sukardi sudah tidak ada. Sedangkan yang menemani ini mungkin ketiduran," imbuhnya.

Baca Juga : Dimas Anggara Diduga Tampar Keisha Alvaro, Okie Agustina: Real Terjadi

Dijelaskan Aminuddin, hotel yang ditempati Sukardi tidak menggunakan kunci manual. Melainkan kunci berupa card atau kartu selayaknya hotel pada umumnya. "Kamar hotel pakai card, sehingga dari dalam bisa dibuka. Jadi tidak pakai kunci manual, terus keluar," imbuhnya.

Pihak KBIHU Wali Songo dan jemaah lainnya kemudian mencari keberadaan Sukardi. Namun saat itu belum ditemukan di mana keberadaannya. "Saya tanya ke pembimbing itu (Sukardi) hanya bawa tas kecil untuk paspor. Jadi tidak bawa koper sama sekali dan pakai baju batik," ujarnya.

Bermodalkan informasi awal tersebut, pihak KBIHU Wali Songo dan para jemaah berupaya mencari keberadaan Sukardi. "Awalnya kami cari di intern kita. Akhirnya melibatkan kloter, terus melibatkan sektor, akhirnya sampai ke Linjam (Perlindungan Jemaah) haji," bebernya.

Setelah berkoordinasi dengan Linjam, informasi hilangnya Sukardi pada akhirnya oleh sejumlah pihak mulai dari KBIHU, kloter, hingga sektor Linjam sepakat untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian Arab Saudi. Langkah tersebut dilakukan lantaran keberadaan Sukardi pada saat itu tak kunjung ditemukan.

"Berita terakhir, sampai sekarang masih belum ketemu. Koper besar dan koper kecil (milik Sukardi) ada di hotel, jadi hanya bawa tas untuk identitas dan paspor," pungkasnya.