JATIMTIMES - Penguatan sektor pertanian Kota Batu tengah diupayakan sebagai pondasi kemandirian dan keberlanjutan daerah. Salah satunya mulai dari pertanian mandiri yang didorong pada generasi muda. Salah satunya ialah pertanian hidroponik yang bisa dilakukan dari rumah.
Wali Kota Batu Nurochman menekankan perlunya transformasi dan inovasi dalam praktik bertani, di antaranya melalui teknologi cerdas seperti Smart Farming dan hidroponik. Inisiatif ini, menurutnya merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk mensinergikan dunia pariwisata dengan dunia pertanian agar tidak terjadi trade-off.
Baca Juga : Marak Konten Nyleneh di Medsos, Sosiolog: Butuh Rem Moral dan Regulasi yang Ketat
"Kami ingin pertanian di kota wisata ini menjadi atraktif, modern, dan membanggakan," tegas Nurochman saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Wali Kota menekankan pentingnya pertanian sebagai identitas dan potensi besar Kota Batu, seiring dengan pesatnya perkembangan sektor pariwisata. Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak melupakan akar agraris Kota Batu.
Pemkot belum lama ini juga memberikan Pelatihan Literasi Smart Farming dan Hidroponik untuk Mendukung Ketahanan Pangan yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu.
"Dengan terus diedukasi. Tidak ada lagi kesan ketinggalan zaman bagi para petani," tambah pria yang biasa disapa Cak Nur itu.
Pelatihan yang diberikan juga membekali keterampilan langsung dalam teknik bercocok tanam hidroponik serta mendapat media tanam untuk dipraktikkan di rumah.
Baca Juga : Haul Akbar Bung Karno, Said Abdullah Apresiasi Masyarakat dan Juga Pemda
Di sisi lain, Nurochman juga menyoroti Apel Kota Batu agar tetap menjadi ikon khas. Menurut dia pertanian apel saat ini harus terus dikembangkan.
"Kita tidak boleh membiarkan apel hanya menjadi kenangan atau simbol. Apel harus terus tumbuh, seperti harapan kita terhadap pertanian Kota Batu," imbuhnya.
