JATIMTIMES – Proyek pembangunan balai Desa Pecoro Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, sejak awal tahun terlihat mangkrak, dan hanya berdiri kerangka pilar pendopo. Bahkan saat ini, lokasi pembangunan pendopo juga sudah ditumbuhi dengan rumput liar sehingga menimbulkan kesan proyek mangkrak. Padahal, pendopo tersebut berada di pinggir jalan Nasional menghubungkan Jember-Surabaya.
Dari pantauan dan informasi yang dihimpun jatimtimes.co, proyek pembangunan endopo tersebut dibangun melalui program Multiyears yakni tahun 2024, 2025 dan 2026 dengan anggaran kisaran Rp. 400 juta. Namun hingg memasuki pertengahan tahun 2025 ini, kegiatan tidak terlihat bakal dilanjutkan.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Sudah Terapkan Sekolah Tanpa PR dan Masuk Pagi Sejak 2022
Heri Kiswanto selaku Sekretaris Desa Pecoro ditemui di kantornya menyatakan, bahwa proyek tersebut, tidak mangkrak, hanya pekerjaanya terhenti, dikarenakan waktu yang tidak cukup pada progres tahun pertama.
“Pada tahun 2024, terkendala waktu, anggaran di tahun pertama sebesar Rp. 114 jutaan, dan baru terserap kisaran 75 persen, waktu sudah habis karena akhir tahun, sehingga anggaran dikembalikan ke kas desa,” ujar Heri Kiswanto.
Selain itu, Heri juga menyatakan, jika proyek tersebut memang ada keterlambatan pengerjaanya, karena diambilkan dari pencairan DD termin 3, yang sudah mendekati akhir tahun. “Kalau pembongkaran pendopo lama, sekitar bulan September, tapi pengerjaan pondasinya baru sekitar bulan Oktober akhir, jadi memang gak nutut, karena anggaran DD termin 3 cairnya sudah di akhir tahun,” jelasnya.
Saat ditanya kenapa pekerjaan tidak dilanjutkan di tahun 2025, Heri menjelaskan, bahwa untuk pengerjaan tahun ini, pihaknya juga menunggu proses pencairan Dana Desa (DD) tahap 1 yang diperkirakan akan keluar bulan ini.
“Pekerjaan akan dilanjutkan setelah DD tahap pertama nanti cair, mungkin akhir bulan ini, karena sekarang masih proses pengerjaan paving, dan nanti di SPJ juga menunggu rekomendasi dari pak camat, anggaran tahun ini saya lupa, ada di bendahara, yang jelas anggaran tahun ini ditambahkan dengan sisa anggaran tahun kemarin,” beber Heri.
Baca Juga : Atlet Balap Motor Kabupaten Malang Alami Insiden Saat Perebutan Medali di Porprov Jatim 2025
Saat disinggung dana yang sudah keluar kisaran 75 persen atau kisaran Rp. 80 juta, namun hanya terlihat pondasi saja, dan kerangka pilar, Heri hanya menyatakan, karena akhir tahun dan waktu yang tidak mencukupi untuk pengerjaan.
Beberapa warga juga banyak yang mempertanyakan proyek Pendopo Balai Desa yang terlihat mangkrak, selain tampak mencolok karena berada di pinggir jalan nasional, tumbuhnya rumput liar, juga terkesan kumuh dan tidak rapi. “Ya eman saja dan malu melihat balai kok seperti bangunan gak terurus dan tidak rapi,” ujar Agus warga desa Pecoro. (*)