JATIMTIMES - Siapa sangka tanaman yang biasa tumbuh di pagar rumah seperti Bunga Telang ternyata bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK (TP PKK) Desa/Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.
TP PKK Mangaran berhasil menciptakan inovasi unik, yakni mengolah Bunga Telang (clitoria ternatea), menjadi aneka produk minuman dan makanan yang menyegarkan dan menyehatkan, diantaranya Sirup, Agar-agar, Nasi Goreng dan beberapa olahan menyehatkan lainnya.
Baca Juga : Blitar Menuju Sentra Tembakau Berbasis Riset, DPRD Dukung Uji Pupuk Kementan
Ketua TP PKK Mangaran, Siti Anjar Fitria, mengatakan bahwa ide inovasi ini muncul, setelah dirinya melihat bunga telang di pagar belakang rumah mulai berbunga.
"Awalnya saya ingin membuat inovasi dari daun kelor. Namun, setelah saya telusuri, ternyata sudah ada desa lain yang mengembangkan produknya. Sehingga tanpa sengaja, saya melihat bunga telang mulai berbunga, dan muncul ide tersebut," ujar Siti Anjar Fitri saat dikonfirmasi Jatimtimes, Selasa (10/6/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya mulai belajar secara otodidak melalui video tutorial setelah mengetahui bunga telang banyak manfaatnya untuk kesehatan. Selain itu referensi juga dia dapatkan dari berbagai literasi buku dan karya ilmiah terkait manfaat Bunga Telang.
"Pertama saya dan ibu PKK hanya mencoba membuat teh bunga. Selanjutnya, saya mencoba membuat sirup, puding, agar-agar, bahkan gunakan untuk mewarnai nasi," bebernya.
Sejumlah manfaat menkonsumsi bunga telang, kata Anjar Fitri yakni untuk menjaga kesehatan otak dan memori, membantu mengatasi depresi ringan, menyehatkan rambut, dan menurunkan tekanan darah.
"Sedangkan produk olahan bunga telang PPK Desa/Kecamatan Mangaran, yakni eh bunga telang, sirup bunga telang, puding bunga telang, agar-agar bunga telang dan
pewarna alami makanan dan minuman," pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa (Kades) Mangaran, Situbondo Lilik Inarno mengatakan, karena respon masyarakat dan para tamu terhadap produk olahan bunga telang sangat positif. Bahkan, banyak yang berkeinginan membeli sebagai oleh-oleh atau sekadar mencicip.
Baca Juga : Badai PHK Ancam Ekonomi Jatim, Puguh Desak Deregulasi Demi Selamatkan Industri
"Karena olahan bunga telang mendapat respon positif, sehingga Pemerintah Desa Mangaran mendukung gerakan ibu-ibu PKK ini. Bahkan, kami berencana menjadikan bunga telang, sebagai ikon dan potensi unggulan desa,"ujar Lilik Inarno.
Menurutnya, pihaknya berencana mendorong terbentuknya UMKM berbasis produk bunga telang. Rencana ini meliputi pengemasan modern, pemasaran digital, dan pembinaan bagi warga.
"Dengan harapan, agar produk olahan bunga telang dari Desa Mangaran berpotensi menembus pasar regional dan nasional,"kata Inar.
Lilik Inarno optimis bahwa Desa Mangaran dapat menjadi desa wisata herbal. Desa Mangaran ingin dikenal tidak hanya karena letaknya yang strategis, tetapi juga karena inovasi dan semangat warganya dalam menciptakan nilai tambah dari apa yang sudah ada.
"Bunga telang menjadi simbol transformasi, semangat pemberdayaan perempuan, dan kebangkitan ekonomi lokal Desa Mangaran.Di tangan ibu PKK, bunga kecil itu tumbuh bukan hanya di pagar rumah, tapi juga di hati masyarakat yang siap tumbuh bersama," katanya.