JATIMTIMES - Kota Ponorogo selain terkenal akan kesenian reog-nya juga mempunyai ikon kuliner menarik yang terkenal di berbagai wilayah, yaitu sate ayam Ponorogo.
Jika mendengar sekilas soal sate, mungkin sepintas seperti hal nya sate-sate pada umumnya. yang berisikan daging ayam yang ditusuk dengan kayu lidi dan dilumuri dengan saus kacang.
Baca Juga : Inisiasi Program GoodDrop, Djoko Prihatin Ajak Warga Tukar Minyak Jelantah dapat Sayur
Namun jika ditelaah, Sate Ayam Ponorogo ini memiliki ciri-ciri maupun citra rasa khas yang berbeda dibandingkan dengan sate-sate daerah lainnya yang menjadikannya memiliki keunikan tersendiri.
Salah satu kunci utama yang menjadi pembeda sate ayam ponorogo dengan berbagai sate-sate yang biasa ditemukan pada umumnya, yaitu antara lain:
1.Tekstur kental dan rasa bumbu saus sambal yang khas
Seperti yang diketahui, Komponen yang tak terpisahkan dari sate adalah bumbu saus sambalnya. Sate akan lebih lezat jika saus sambal kacangnya juga lezat.
Komponen ini tak akan terpisahkan untuk menghasilkan rasa sate yang memikat. Meskipun sate pada umumnya juga sama-sama menggunakan sambal kacang, Namun, bumbu khas yang beda dari sate ponorogo ini menjadikan citra rasa sambal kacangnya juga beda.
Sebagaimana dalam pembuatannya, Saus kacang sate Ponorogo ini dibuat dari kacang tanah pilihan yang digoreng dan dihaluskan, kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya seperti bawang putih, cabai, gula merah, garam, dan air asam jawa.
Kemudian untuk penyajiannya, bumbu sate ponorogo ini disajikan dengan cara dicampur dengan air tanpa ditambahkan kecap agar cita rasa kacangnya tetap bertekstur kental dan memberikan rasa yang manis dan gurih serta memiliki after taste yang membuat ketagihan.
2. Irisian daging lembut serta isian sate yang disediakan terpisah
Berbeda dengan tekstur sate-sate pada umumnya yang irisan dagingnya dipotong berbentuk potongan dadu, pada Sate khas ponorogo memiliki ciri-ciri potongan berbentuk pipih dan tipis yang memanjang seperti di-fillet, Sehingga hasil irisan berbentuk melintang. Citra rasa dari daging sate ayam ponorogo ini memiliki rasa yang lembut, tidak alot dan mudah untuk dikunyah.
selain itu, jika sate pada umumnya, daging, ampela, ati maupun kulit disajikan bersamaan pada satu tusuk, lain dengan sate ponorogo yang masing-masing isian baik itu daging serta jeroan lainnya disajikan terpisah, sehingga pembeli dapat memilih sesuai selera.
Baca Juga : 5 Negara dengan Sistem Pendidikan Teraneh di Dunia
Selain itu, terdapat Hal unik yang juga membedakan sate ponorogo dengan jenis sate lainnya adalah dari segi pengolahan serta pengemasan. Untuk pengolahannya, sate Ponorogo sesaat sebelum dibakar atau pengasapan, potongan ayam dicelupkan ke bumbu rempah khusus yang sudah dibacem dengan gula jawa.
Rasa dari olahan ini akan berupa gurih dengan warna daging kecoklatan. Setelah tercelup sempurna, potongan ayam baru mulai ditusuk menggunakan tusuk sate.
Terakhir yaitu cara penyajian dan pengemasan. Jika sate pada umumnya dibungkus dengan wadah berupa bungkusan daun dan kertas minyak dan bercampur dengan sate serta bumbu, sate pnorogo memiliki keunikan dari segi pengemasan yakni dibungkus melalui wadah berupa besek, serta sate dan saus kacang yang terpisah.
Hal ini menjadikan sate ponorogo menjadi salah satu ikon kuliner yang banyak menarik wisatawan, bukan hanya di wilayah ponorogo saja, melainkan banyak daerah yang memfavoritkan sate ponorogo ini sebagai hidangan harian bahkan juga untuk hajatan.
Sekedar untuk diketahui, rata-rata harga satu porsi untuk sate ayam ponorogo sendiri beraneka ragam yakni berkisar mulai dari Rp.22.000/10 tusuk.
Sate ayam Ponorogo banyak sekali ditemukan di wilayah Ponorogo, salah satunya spot sate ayam ponorogo yaitu di Ngepos Ponorogo yakni berlokasi di Jl. Gajah Mada Ponorogo akan banyak sekali pedagang yang menjual sate ayam ponorogo pada daerah tersebut.
