JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang pastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Karena, vaksinasi telah dilakukan sejak awal tahun ini.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan kasus PMK di wilayah Kota Malang sejauh ini. Namun, pihaknya juga telah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan vaksinasi pada hewan kurban.
Baca Juga : Support Dunia Pendidikan, Bank Jatim MoU dengan UT Surabaya
“Alhamdulillah, sampai saat ini kasus PMK nihil. Vaksinasi telah dilakukan sejak Januari 2025 lalu,” ujar Slamet, Rabu (21/5/2025).
Untuk lalu lintas hewan kurban, Slamet mengaku pihaknya terus melakukan pemantauan, baik yang masuk ataupun yang keluar Kota Malang. Hal itu dilakukan untuk memastikan hewan kurban layak diperjualbelikan dan dikonsumsi masyarakat.
“Untuk lalu lintas hewan itu para pedagang yang membawa hewan masuk maupun keluar harus menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Jadi dengan surat itu nanti termonitor hewan ini sedang kena penyakit apa tidak. Kemudian juga ada keterangan sudah pernah vaksin PMK,” beber Slamet.
Dispangtan Kota Malang sendiri menjadwalkan pemeriksaan hewan kurban pada 2 hingga 4 Juni 2025. Jika ditemukan hewan yang dalam kondisi tidak sehat, maka hewan tersebut wajib dikembalikan ke tempat asal dan tidak boleh diperjualbelikan.
“Hewan yang sehat akan kita kasih label nanti, ditandai dengan anting-anting di kupingnya. Kalau ditemukan (tidak sehat) harus dikembalikan, dapat kurbannya tidak boleh diperjualbelikan,” jelas Slamet.
Baca Juga : Kabur Usai Sebabkan Maut di Jatimalang Blitar, Sopir Ledok Akhirnya Diringkus Polisi
Slamet pun mengimbau kepada peternak dan pedagang agar memperhatikan kondisi fisik hewan secara langsung. Karena ciri hewan terjangkit PMK dapat ditengarai dari kuku dan air liur yang berlebihan.
“Biasanya hewan yang terjangkit PMK terlalu banyak liur yang keluar, terus hidung terlalu basah, terus di kuku kaki itu kelihatan kan yang sehat dan yang sakit, luka itu apa enggak,” pungkasnya.