free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Komitmen Berantas Korupsi, Bupati Sanusi Instruksikan Seluruh Perangkat Daerah Pahami Indikator IPKD-MCP KPK

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Bupati Malang HM. Sanusi (tengah) bersama jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Malang dalam rangka kegiatan sosialisasi indeks pencegahan korupsi daerah monitoring, controlling, surveillance for prevention tahun 2025 di Rayz UMM Hotel, Kamis (15/5/2025). (Foto: Dok. Prokopim Setda Kabupaten Malang for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi berkomitmen memberantas korupsi untuk menciptakan pelaksanaan sistem birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang semakin baik dan berjalan sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan. 

Seruan itu disampaikan Sanusi saat membuka kegiatan sosialisasi Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP) tahun 2025 di lingkungan Pemkab Malang yang berlokasi di Rayz UMM Hotel. Di mana pada kegiatan sosialisasi itu dihadiri seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Malang. 

Baca Juga : Miris! 36 Anak Jadi Pelaku Tindak Pidana di Kota Batu Selama Tiga Tahun Terakhir

Sanusi menjelaskan, IPKD merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dalam mencegah korupsi. Lalu, untuk Monitoring Center for Prevention (MCP) merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau kinerja IPKD di berbagai daerah.

"Sosialisasi ini bertujuan untuk menguatkan pencegahan korupsi di daerah melalui pemahaman dan implementasi indikator IPKD-MCP. Sosialisasi IPKD-MCP tahun 2025 merupakan kegiatan penting dalam upaya pencegahan korupsi di tingkat daerah," ujar Sanusi dalam sambutannya, Kamis (15/5/2025). 

Menurut Sanusi, Pemkab Malang bersepakat, untuk mewujudkan masyarakat sejahtera di dalam negara yang demokratis dan berkeadilan, diperlukan langkah-langkah efektif dan efisien yang diimplementasikan dalam berbagai program kerja. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menyebut, pemberantasan korupsi menjadi salah satu program kerja dan komitmen bersama dengan prioritas tinggi yang menuntut komitmen dari seluruh komponen bangsa untuk merealisasikannya.

"Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan berbagai upaya dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi, selaras dengan area intervensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui MCP KPKM, antara lain perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan publik, pengawasan APIP, manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, serta manajemen aset daerah," jelas Sanusi. 

Selain itu, Pemkab Malang juga berkomitmen dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi serta peningkatan kualitas pelayanan publik juga terus dilakukan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi yang ke depan akan dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan peningkatan integritas. 

Baca Juga : Kota Malang Pamerkan Kesenian Lokal di Indonesia International Art Festival 2025, Sabet Penghargaan Terkreatif

"Pemerintah Kabupaten Malang juga terus berupaya untuk memenuhi instrumen pemberantasan korupsi yang ditetapkan oleh KPK RI. Pada tahun ini, KPK RI melakukan penyempurnaan instrumen penilaian sebelumnya dengan menggabungkan sejumlah fungsi yakni Monitoring, Controlling, Surveillance dan Prevention (MCSP) untuk menilai Indeks Pencegahan Korupsi Daerah atau IPKD," beber Sanusi. 

Oleh karena itu, menurut Sanusi, melalui kegiatan sosialisasi IPKD-MCSP tahun 2025 ini diharapkan dapat menjadi ruang untuk menyamakan persepsi serta menguatkan pola pikir seluruh aparatur di lingkungan Pemkab Malang agar memiliki integritas yang tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. 

"Diharapkan pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan IPKD-MCP. Hal ini dapat berupa penyusunan rencana aksi, penguatan pengawasan internal dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan anggaran," pungkas Sanusi.