free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hukum dan Kriminalitas

Empat Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2025, Kapolresta Malang Kota: Pentingnya Peran Mahasiswa

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Suasana penyuluhan kesadaran publik dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan, di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (15/5/2025). (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Sepanjang 2025 yang berjalan hampir lima bulan ini Polresta Malang Kota menangani empat kasus kekerasan anak, yang mengarah pada tindak pencabulan dan sodomi. Karena itu Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono meminta peran mahasiswa dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan penyuluhan kepada ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang terkait kesadaran publik dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga : Bupati Banyuwangi Deklarasi SPMB 2025 Demi Keadilan dan Jamin Semua Anak  Bisa Sekolah

Nanang mengatakan dengan adanya kasus tersebut menjadi dasar urgensi penyuluhan sebagai upaya pencegahan sejak dini. “Pencegahan harus dimulai dari kesadaran kita bersama. Jangan tunggu sampai terjadi, baru kita bereaksi,” tegas Kombes Pol Nanang.

Kombes Pol Nanang juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan sosial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Baginya melindungi generasi muda tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tapi juga lewat edukasi dan intervensi kesehatan yang tepat

Sehingga segala upaya sedini mungkin dilakukan, seperti program vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) yang ditargetkan untuk remaja usia 15 tahun. Ini sebagai langkah preventif terhadap kanker serviks dan penyakit menular seksual lainnya.

Suasana forum semakin hidup saat sesi diskusi dan tanya jawab dibuka, bahkan Sebagai bentuk apresiasi atas keberanian bersuara, Kombes Pol Nanang memberikan hadiah langsung kepada peserta yang paling aktif.

“Kita butuh anak muda yang berani, peduli, dan siap terlibat dalam menjaga lingkungan dari tindak kekerasan. Jangan diam, mari bersuara,” tambahnya saat menutup penyuluhan.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr H M Zainuddin, MA mengapresiasi Langkah kepolisian dalam mengangkat isu kekerasan berbasis gender yang masih menjadi tantangan besar, terutama di era digital. Terlebih masalah kekerasan tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di media sosial membawa dampak.

Baca Juga : Berangkat Naik Truk TNI, ASN di Lingkungan Pemkot Malang Mulai Ikuti Retret

“Bahkan bisa menjadi ruang kekerasan simbolik yang tak kasat mata,” terang Zainuddin di hadapan Bareskrim Polri dan instansi terkait.

Prof Zainuddin menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif lintas sektor, seperti model triple helix hingga hexa helix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, media, masyarakat, dunia usaha, dan LSM, untuk menciptakan solusi komprehensif terhadap kekerasan berbasis gender.

“Kampus kami terbuka untuk kolaborasi lintas sektoral, bahkan hingga lintas negara. Kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi isu kekerasan yang semakin kompleks,” tutup Zainuddin.