JATIMTIMES - Masjid Al Ikhlas MTsN 2 Kota Malang riuh oleh semangat ratusan siswa yang antusias mengikuti Parents Day bertajuk “Puncak Ilmu adalah Akhlak: Ditinjau dari Ilmu Kedokteran dan Agama”, Jumat, (9/5/2025). Acara ini menghadirkan dr. Bunga Fardah Nahdiyah Achmada, alumni madrasah tahun 2015 yang kini sukses berkarir sebagai dokter muda, menjadi pembicara inspiratif.
Kegiatan yang diikuti siswa kelas 7 hingga 9 ini bukan sekadar ajang motivasi, melainkan platform integrasi antara sains dan nilai spiritual. Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan pembentukan akhlak mulia dalam sistem pendidikan merupakan hal yang penting. Madrasah tidak hanya bertugas mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga membangun karakter yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Kami ingin melahirkan generasi yang tak hanya pandai, tetapi juga berempati dan berkontribusi bagi masyarakat,” tegas Mokhammad Amin Tohari, S.Ag., M.Pd.I., Kepala MTsN 2 Kota Malang.
Baca Juga : Kuota Siswa Bertambah, Waktu Pendaftaran Sekolah Rakyat Kota Batu Lebih Panjang
Dr. Bunga memukau peserta dengan analogi ilmiah tentang hubungan kognisi dan akhlak. Dijelaskannya, bahwa akhlak tidak ditentukan usia, melainkan tingkat kematangan berpikir. Ia memaparkan teori enam tahapan perkembangan akhlak, di mana pemahaman seseorang terbatas pada kapasitas kognitifnya.
“Seseorang di tahap 3 tidak akan mengerti nilai akhlak tahap 5. Itulah mengapa menuntut ilmu (tholabul ilmi) adalah kewajaban seumur hidup,” ujarnya.
Dokter lulusan Universitas Palangkaraya Kalimantan Selatan ini juga menyoroti sinergi ilmu kedokteran dan agama. “Tubuh dipelajari melalui medis, jiwa melalui agama. Akhlak adalah penghubungnya,” tandasnya.
Pesan ini mengkristal dalam benak peserta, seperti yang dirasakan Syafina Aulia (9E), pembaca Asmaul Husna pembuka acara. “Saya baru sadar, menjadi dokter atau ilmuwan hebat harus dimulai dari hati yang baik,” katanya.
Titik Suliswati, S.Pd., Guru Bimbingan Konseling, mengajak siswa mengeksplorasi potensi diri dengan pendekatan psikologis. Ia mendorong siswa untuk mengenali minat dan bakat mereka sejak dini, serta melatih kemampuan mengambil keputusan dengan bijak.

Menurutnya, kesalahan dalam proses belajar adalah hal yang wajar, asalkan dijadikan pelajaran untuk berkembang. Ia juga menekankan pentingnya soft skills seperti pengambilan keputusan dan manajemen emosi dalam menghadapi tantangan global.
Baca Juga : SPMB Tinggal Menghitung Hari, Pemkot Kediri Mulai Gelar Sosialisasi pada Kepala Sekolah
“Kenali minatmu, ambil keputusan dengan bijak, dan jadikan kegagalan sebagai batu loncatan,” pesannya.
Di sisi lain, Nur Chasanah, S.Pd., Koordinator Parents Day, menjelaskan filosofi acara ini sebagai ruang kolaborasi antara madrasah, orang tua, dan alumni.
"Ini adalah laboratorium karakter di luar kelas, tempat nilai-nilai kehidupan diaplikasikan,” ungkapnya.