JATIMTIMES - Di tengah arus disrupsi digital yang kian masif, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) meluncurkan terobosan pendidikan melalui International Conference on Technopedagogy and Local Wisdom (ICTL) 2025.
Bertajuk “Developing Generation Z’s Creativity Through Technopedagogy Based on Local Wisdom”, konferensi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara inovasi teknologi dan nilai budaya lokal untuk membentuk generasi muda yang tak hanya melek digital, tetapi juga berkarakter kuat.
Baca Juga : Gak Perlu Antre, Klaim JHT Rp15 Juta Kini Bisa via JMO
Digelar secara hybrid di Aula Sarwakirti Unikama belum lama ini, ICTL 2025 menghadirkan dua pakar pendidikan global: Dr. Ravinesh Rohit Prasad (Fiji National University) dan Dr. Fonny Dameaty Hutagalung (Universiti Malaysia). Keduanya memaparkan strategi technopedagogy, konsep pengajaran berbasis teknologi yang diramu dengan kearifan lokal sebagai fondasi pembelajaran.
“Generasi Z perlu diberi alat untuk berpikir kritis dan kreatif, tanpa tercerabut dari identitas budayanya. Inilah cara membangun daya saing di era digital,” tegas Dr. Ravinesh dalam paparannya.

Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unikama, menambahkan bahwa pendidik memiliki peran krusial sebagai jembatan antara teknologi dan nilai-nilai lokal.
“Guru bukan lagi sekadar pengajar, tapi katalisator yang mengubah potensi teknologi menjadi medium pelestarian budaya. Ini adalah kunci membentuk generasi yang adaptif, namun tetap berakar pada identitasnya,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang berbasis technopedagogy dan kearifan lokal, terlebih pada era disruptif seperti saat ini. Seorang guru harus membuat fondasi kokoh yang tentunya ini menjadi salah satu kunci agar lulusan mampu bersaing.
“Di era disruptif ini, guru dan tenaga pendidik harus mampu memanfaatkan teknologi sekaligus melestarikan nilai-nilai lokal sebagai fondasi pembelajaran. Ini adalah kunci membentuk generasi yang kreatif dan berdaya saing global,” tegasnya.

Konferensi yang masuk dalam rangkaian Dies Natalis ke-68 Unikama ini juga mendapat apresiasi dari Rektor, Dr. Sudi Dul Aji. ICTL 2025 ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jejaring internasional Unikama. Sehingga hal ini merupakan sebuah langkah strategis dalam untuk kemajuan lembaga.
Baca Juga : SPMB 2025 Kota Blitar Dibuka: Seleksi Lebih Terstruktur, Akses Pendidikan Diperluas
"Kami berkomitmen untuk terus mendorong inovasi pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman,” ungkapnya.

Dr. Suwito, Ketua Panitia, mengungkapkan antusiasme peserta yang melampaui ekspektasi. Dengan format hybrid via Zoom, acara ini diikuti para peserta dari perguruan tinggi luar negeri. Seperti dari UTEM Malaysia, Universitas Malaysia, Universitas PGRI Bhinneka Tulungagung dan beberapa kampus lain dari luar daerah di Indonesia.