free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Kandang Ayam di Nglegok Ludes Terbakar Saat Hujan Deras, Konsleting Listrik Diduga Jadi Biang Kerok

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Api membakar hebat kandang ayam milik warga di Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Rabu malam (7/5/2025). Kebakaran diduga akibat korsleting listrik usai hujan deras.

JATIMTIMES – Suasana malam di Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, mendadak geger. Sebuah kandang ayam milik warga setempat dilalap si jago merah, Rabu malam (7/5/2025), saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Dugaan sementara, korsleting listrik menjadi pemicu insiden yang nyaris membakar habis bangunan semi permanen itu.

Kebakaran tersebut menimpa kandang ayam milik Rahmad Ramadhan (22), warga RT 03 RW 01 Dusun Krenceng. Kejadian bermula sekitar pukul 21.00 WIB ketika sejumlah pemuda yang sedang nongkrong di warung kopi tak jauh dari lokasi mencium bau gosong dan melihat kilatan cahaya mencurigakan dari balik pagar kandang.

Baca Juga : Pelaksanaan UKD di Kota Malang Sempat Terkendala Pemadaman Listrik, Fraksi Gerindra Beri Catatan

Informasi yang diterima media ini menyebutkan, sejumlah saksi awalnya mengira hanya ada kabel kecil yang terbakar. Tapi lama-lama muncul cahaya yang makin besar. Setelah didekati, ternyata api sudah membakar bagian atas kandang. 

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu sontak panik. Beberapa di antaranya berusaha menerobos hujan sambil membawa ember dan alat seadanya untuk memadamkan api, namun kobaran semakin menjadi. Mereka kemudian menghubungi pemilik kandang dan melapor ke petugas pemadam kebakaran.

Tak butuh waktu lama, armada Damkar Satpol PP Kabupaten Blitar langsung meluncur ke lokasi. Sekitar pukul 22.30 WIB, api berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku membasahi seluruh bagian kandang yang sudah hangus nyaris tak bersisa.

Tedi Prasojo, Kepala Seksi Pemadam Penyelamatan Sarpras Satpol PP dan Damkar Kabupaten Blitar membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan, dugaan sementara api berasal dari hubungan pendek arus listrik di area kandang, yang sebelumnya sempat terkena hujan lebat.

"Informasi dari pemilik kandang menyebutkan bahwa sebelum kejadian sempat turun hujan deras. Dugaan kuat, air masuk ke instalasi listrik dan menyebabkan korsleting yang memicu kebakaran," jelas Tedi kepada awak media, Kamis (8/5/2025) pagi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materi yang dialami pemilik kandang ditaksir mencapai Rp10 juta. Kandang yang biasanya digunakan untuk menampung puluhan ayam petelur itu kini hanya tersisa puing-puing hangus dan tiang-tiang kayu yang nyaris roboh.

Pihak Damkar juga menghimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi bahaya korsleting, terutama saat musim hujan. Instalasi listrik yang tidak standar dan lokasi kandang yang cenderung lembab bisa menjadi bom waktu.

Baca Juga : Paris Saint Germain ke Final Liga Champions Usai Singkirkan Arsenal, Gol Hakimi Jadi Penentu

“Kami minta masyarakat, terutama yang punya kandang atau gudang dengan sambungan listrik, untuk memperhatikan keamanan instalasi. Jangan sampai ada kabel terbuka atau sambungan asal-asalan. Ini bisa fatal,” tandas Tedi dengan nada serius.

Dari pantauan di lokasi keesokan paginya, bau gosong masih tercium tajam di sekitar area kandang. Sejumlah warga tampak membantu Rahmad membersihkan puing-puing dan sisa-sisa bangunan yang hangus. Beberapa ayam yang selamat terlihat stres dan berkeliaran tanpa arah.

Rahmad, yang masih syok dengan kejadian itu, hanya bisa pasrah. Kepada petugas, ia mengaku tak menyangka musibah datang secepat itu. “Saya kira hujan justru bikin aman. Tapi ternyata malah sebaliknya,” ujarnya lirih.

Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut karena kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kasus ini jadi pengingat keras bahwa bahaya listrik tak mengenal tempat dan waktu—apalagi ketika cuaca sedang tak bersahabat.