free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Surabaya Inflasi 1,09 Persen pada April 2025, Ini Komoditas Penahan dan Pemicunya

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Perkembangan inflasi Kota Surabaya April 2025. (BPS Kota Surabaya)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, pada bulan April 2025, inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) di Surabaya sebesar 1,09 persen. Sedangkan inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) sebesar 1,21 persen, dan inflasi tahun kalender atau year to dateng (y-to-d) sebesar 1,13 persen.

"Inflasi April 2025 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan April 2024," jelas Kepala BPS Kota Surabaya Arrief Chandra Setiawan, Sabtu (3/5/2025).

Baca Juga : Efisiensi Selesai: Anggaran Kementerian Rp 86 Triliun yang Diblokir Bisa Dibelanjakan

Secara m-to-m, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga kembali menjadi penyumbang utama andil inflasi pada April 2025. Komoditas utama pada kelompok ini yang memberikan andil inflasi adalah tarif listrik yakni sebesar 0,98 persen dan tukang bukan mandor sebesar 0,01 persen.

Komoditas lain seperti emas perhiasan, angkutan udara, bawang merah, dan kelapa juga menjadi penyumbang utama inflasi, dengan andil masing-masing sebesar 0,19 persen, 0,17 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.

"Tarif listrik dan angkutan udara mengalami inflasi akibat efek bounce back, yaitu kembalinya tarif ke harga normal setelah berakhirnya masa diskon (tarif listrik) dan kebijakan penurunan harga selama mudik lebaran (angkutan udara)," papar Arrief. 

Sedangkan kenaikan harga bawang merah dan kelapa dipicu oleh berkurangnya pasokan. Dia menyebutkan, pasokan bawang merah menyusut karena sudah lewat masa panen di sentra produksi, dan kelapa makin jarang di pasaran karena banyak stok dialihkan untuk ekspor.

"Emas perhiasan turut mendorong inflasi seiring kenaikan harga emas global dan ketegangan perdagangan internasional yang mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven," imbuhnya.

Baca Juga : Guru SMA/SMK Patut Waspadai Burnout: Pahami Penyebab, Dampak Hingga Solusinya 

Sementara itu, pada April 2025, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,24 persen. Komoditas cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, tarif pulsa ponsel, dan cabai merah menjadi penyumbang utama deflasi, dengan andil masing-masing sebesar 0,13 persen, 0,09 persen, 0,06 persen, 0,03 persen, dan 0,02 persen.

"Penurunan harga pada komoditas pangan (cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah) terutama disebabkan oleh meredanya permintaan pasca Ramadhan dan Lebaran," jelas Arrief. 

Adapun deflasi pada tarif pulsa ponsel dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif paket data hingga 50 persen yang diberlakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama operator seluler hingga April 2025.