JATIMTIMES - Cuaca ekstrem melanda Israel sejak Rabu (30/4/2025). Badai pasir menghantam wilayah selatan negara itu, berbarengan dengan kebakaran hutan hebat yang meluas di sekitar Yerusalem hingga memaksa evakuasi ribuan warga dan pembatalan perayaan Hari Kemerdekaan ke-77.
Hingga Jumat (2/5/2025) sore, kata kunci "Israel kebakaran hutan" masih menjadi trending dalam penelusuran Google.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan langit kota Beersheba di Gurun Negev berubah menjadi kuning pekat akibat debu yang menutupi seluruh kota. Badai pasir juga mencapai pangkalan militer di wilayah Negev, di mana tampak sejumlah tentara kesulitan menutup gerbang karena hembusan angin yang sangat kuat.
“Beginilah kondisi di Pangkalan Shivta malam ini, di tengah badai pasir yang tidak biasa,” lapor Channel 12, media lokal Israel, dikutip Jumat (2/5/2025).
Badai pasir disertai angin kencang membuat situasi semakin sulit. Petugas pemadam kebakaran yang tengah berjuang memadamkan api di perbukitan Yerusalem menghadapi tantangan besar. Api merambat cepat ke pemukiman di antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Menurut laporan TV lokal, kobaran api menjalar hingga ke jalur utama Route 1 yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv. Terlihat kepanikan warga yang meninggalkan mobil dan berlari menjauh dari kobaran api, sementara asap pekat menyelimuti bukit-bukit di sekitarnya.
Pemerintah Israel pun bergerak cepat. Menteri Pertahanan Yoav Katz langsung menetapkan status darurat nasional dan mengerahkan pasukan militer untuk membantu operasi penyelamatan dan pemadaman api di kawasan Perbukitan Yerusalem.
Komandan Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, mengatakan kepada radio militer Israel bahwa kebakaran ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah negara tersebut.
Israel juga mengajukan permintaan bantuan internasional. Sejumlah negara merespons, termasuk Italia, Kroasia, Prancis, Ukraina, Spanyol, dan Rumania. Sedikitnya 10 pesawat pemadam kebakaran telah menjatuhkan cairan penahan api pada Kamis, dan delapan pesawat tambahan dijadwalkan tiba dalam waktu dekat.
Militer Israel juga mengerahkan unit pencarian dan penyelamatan untuk membantu warga terdampak. Lebih dari 120 layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan telah dikerahkan ke lapangan dengan dukungan helikopter dan tim darat.
Polisi melaporkan tiga komunitas telah dievakuasi, dan setidaknya 13 orang mengalami luka-luka, namun sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa.
Hari Kemerdekaan Israel Tanpa Perayaan Langsung
Cuaca ekstrem dan kebakaran hebat turut berdampak pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 Israel. Pemerintah membatalkan seluruh rangkaian acara langsung, termasuk upacara utama kenegaraan yang seharusnya digelar di Yerusalem.
Sebagai gantinya, siaran upacara pembukaan yang telah direkam sebelumnya ditayangkan di televisi nasional pada Rabu malam.
Sebelumnya, peringatan Hari Peringatan Nasional bagi prajurit gugur yang jatuh sehari sebelumnya juga berlangsung dalam suasana duka.
Independence Day tahun ini bertepatan dengan Nakba Day bagi warga Palestina, hari berkabung untuk mengenang pengusiran dan kekerasan yang terjadi pada tahun 1948 saat berdirinya negara Israel.
Luas Lahan Terbakar Capai 2.500 Hektare
Laporan terbaru menyebutkan, lebih dari 2.500 hektare lahan terbakar dalam kebakaran ini. Suhu tinggi yang mencapai 38 derajat Celcius serta tiupan angin kencang memperparah situasi.
Badan Meteorologi Israel sebelumnya telah memperingatkan potensi badai pasir dan kabut tebal yang disertai angin kencang di wilayah selatan. “Puncak gelombang panas diperkirakan terjadi sore hari dengan suhu mencapai 37-38 derajat Celsius di wilayah pesisir,” kata ahli meteorologi Lior Sudri dikutip Israel National News.
Israel Diterjang Badai Pasir, Kebakaran Hutan Makin Meluas
Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri
admin
1 min read
