JATIMTIMES - DPD PDIP Jatim mengumumkan keputusan soal pergantian pengurus DPC PDIP Surabaya. Keputusan ini disebut merupakan hasil dari keputusan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PDIP.
Pengumuman keputusan dilakukan di kantor DPD PDIP Jatim dengan dihadiri Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono dan Sekretaris DPD PDIP Sri Untari, Jum'at (2/5).
Baca Juga : Catat! Ini Daftar 44 Pecahan Uang Rupiah yang Tak Berlaku, Ada yang Masih Bisa Ditukar
Budi Sulistyono menyampaikan keputusan dilakukan oleh DPP dengan surat keputusan tersampaikan pada tanggal 30 Mei belum lama ini. "Keputusan sebagai konsolidasi partai," ujarnya.
Menurut dia evaluasi dilakukan terhadap jajaran DPC se Jawa Timur yang tidak hanya Kota Surabaya saja. Tapi termasuk juga Sidoarjo, Bondowoso dan Kota Pasuruan.
Bentuk evaluasi adalah dengan melakukan pergantian terhadap ketua. Adi Sutarwijono sebagai ketua lama diganti dengan Yordan Batara-Goa sebagai ketua sementara atau Plt (Pelaksana Tugas) di Surabaya.
Kemudian juga Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Bidang Program, Achmad Hidayat ikut mendapatkan evaluasi. "Dibebastugaskan karena tanggung jawabnya sebagai kepala kesekretariatan," tegas Kanang sapaan akrabnya.
Kemudian untuk Sekretaris Baktiono dan Bendahara Taru Sasmita juga mendapatkan sanksi berupa peringatan. "Agar memperbaiki kinerjanya," lanjut Kanang.
Jika daerah lain sedang mendapatkan evaluasi setelah ini, namun Surabaya cepat diputuskan sekarang. Karena dianggap merupakan daerah dengan prioritas utama.
Baca Juga : Menenun Masa Depan Lewat CSR SIER di Rutan Perempuan Surabaya
"Ada kinerja yang kurang bagus. Ada pelurusan dan sanksi, terhadap soliditas partai yang tak menggembirakan," beber Kanang.
Bagi Kanang ini juga merupakan sanksi. Sehingga kemudian mendapatkan keputusan dibebas tugaskan.
Ditanya soal penurunan jumlah kursi PDIP di DPRD Surabaya Kanang menambahkan itu juga merupakan point lain yang kemudian dijadikan keputusan DPP. "Soliditas kegiatan rutin partai, komunikasi tak bagus. Hubungan dengan keuangan partai bendahara prosedur kurang bagus," imbuh pria yang juga anggota DPR RI ini.